Produsen Optimis RDF TOSS untuk Pengurangan Sampah sampai 30% per 2029


Produsen Optimis RDF TOSS untuk Pengurangan Sampah sampai 30% per 2029

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 8 Desember 2023/Indonesia Media – Head of CSR at PT Indofood Sukses Makmur, Bimantoro Triadi menilai aplikasi Refuse Derived Fuel (RDF) – Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) efektif untuk mengurangi sampah barang dan/atau kemasan dengan cara pembatasan timbulan. Pembatasan tersebut merupakan amanat peraturan perundangan pengelolaan sampah, terutama Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. 75/2019. “Waktunya semakin dekat, hanya tersisa waktu lima tahun lagi (per tahun 2029). Pemerintah menargetkan pengurangan sampah oleh produsen sampai 30 persen pada akhir tahun 2029,” Bimantoro mengatakan kepada Redaksi.

Pengurangan sampah oleh produsen periode 2020 – 2029, terdiri dari jenis sampah manufaktur, ritel serta jasa makanan dan minuman. Jenis produk manufaktur, salah satunya mie instan, kopi, susu dan lain sebagainya. Secara bertahap, nantinya produsen akan mengurangi sampah barang dan/atau kemasan untuk pencapaian target sesuai amanat peraturan perundangan pengelolaan sampah, serta komitmen global. “kami masuk dengan RDF sebagai alternatif solusi (pemanfaatan sampah kemasan atau sachet), juga sebagai advokasi kelestarian lingkungan, sikap tanggap (terhadap kelestarian lingkungan). Kami sodori solusi RDF TOSS kepada pemerintah, dan diterima sebagai inisiatif pengurangan sampah produsen. Ini (penerapan RDF TOSS) low cost, local pride,” kata Bimantoro saat ditemui di Indofood Tower

Pelaku usaha yang memproduksi barang yang menggunakan kemasan, mendistribusikan barang yang menggunakan kemasan dan berasal dari impor, atau menjual barang dengan menggunakan wadah yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam. Dengan aplikasi RDF, sampah dikumpulkan di dalam keranjang. Kalau keranjang A sudah penuh, diteruskan ke keranjang B dan seterusnya. Pemindahan sampah dari keranjang-keranjang berprosesnya sampai kondisinya kering secara alami. Prosesnya selama tujuh hari, setelah itu, sampah kering, dicacah. “Kalau perlu, (sampah) di dryer (keringkan) atau langsung masuk ke mesin pemadatan, jadi pelet yang kecil-kecil. RDF ini juga sudah efektif di Bantar Gebang (Bekasi), bahkan sampah dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sehingga kami optimis, target pengurangan sampai sebesar 30 persen (per tahun 2029) tercapai. Semua produk makanan/minuman dalam kemasan sachet, seakan-akan disamaratakan, bahwa (semuanya) multilayer plastic (multi-lapis). Sehingga menjadi concern penanganan sampah/limbah plastik yang bisa mengancam ekosistem lingkungan,” kata Bimantoro. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *