Cita-cita luhur Sapta Ronggo diimpikan


 

 

Cita-cita luhur Sapta Ronggo diimpikan

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 8 September 2021/Indonesia Media – Melanjutkan cita-cita luhur atau menepati janji orang tua yang masih hidup atau yang sudah meninggal bisa dilakukan dengan berbagai cara, tertera dalam setiap ajaran Agama atau tumpuan umat beragama. Bentuk / cara berbakti kepada orang tua, antara lain melaksanakan nasihat dan perintah. Selain, merawat dengan penuh keikhlasan serta kesabaran juga cara lainnya. “Kondisi sekarang, anak-anak angkat almarhum Suhu Acong yang sudah susah payah mendirikan Wihara Sapta Ronggo, tidak berniat baik melanjutkan cita-cita luhur beliau,” penghuni Wihara Sapta Ronggo di Jl. Petojo VIJ3 Ali Widjaja mengatakan kepada Redaksi.

Dua sampai tiga decade (1970 – 1990) merupakan puncak kemasyhuran dan kejayaan Wihara Sapta Ronggo. Pendirinya, alm. Yu Sheng-zhong atau Suhu Acong sangat disegani, termasuk kegiatan bakti sosial kepada masyarakat di seputar lokasi Wihara ataupun tempat lain. Wihara selalu dipadati pengunjung terutama pada hari Kamis untuk persembahyangan. Bahkan mobil yang parkir meluber sampai keluar jalan Petojo VIJ III. Selain para tuna wisma, pedagang kembang untuk sesajian ini antara lain kembang melati, mawar, kenanga, kantil atau cempaka dan lainnya kelimpahan rezeki. “Kalau ada kesempatan mengembalikan kembali kemasyuran Wihara, saya akan melakukan berbagai cara. saya mengimpikan. Wihara ini bukan milik anak-anak angkat Beliau (alm. Suhu Acong), tapi milik Umat Buddha. Untuk melanjutkan cita-cita almarhum Suhu, bukan dengan kerja leyeh-leyeh, dapat uang hidup foya-foya. Cita-cita luhur almarhum Suhu yang dulunya susah payah membangun Sapta Ronggo harus dijaga,” kata Ali Widjaja.

 

Sementara itu, warga yang tinggal pas seberang Wihara, yakni ibu Retno mengaku sudah familiar dengan situasi dan kondisinya. Ia sangat tahu bagaimana umat-umat bersembahyang memadati Wihara untuk keselamatan. “Waktu (Sapta Ronggo) masih dipegang Suhu Acong, umat datang tidak ada hentinya. Setelah Suhu meninggal, dan dipegang Ahut (anak angkat pertama), tabiat (sikap) suka marah-marah, bahkan orang sembahyang sering diusir, Wihara semakin sepi,” kata Retno.

Selain gedung utama Sapta Ronggo dengan arsitektur khas tujuh atap joglo, alm. Suhu Acong juga sempat membeli beberapa rumah, bangunan ruko (rumah toko) untuk menunjang kegiatan persembahyangan. Tercatat, ada sekitar empat aset bangunan (rumah, ruko) yang dibeli dari hasil sumbangan umat. “(asset Wihara) yang pas berada di sebelah (Sapta Ronggo) berlantai dua, kan sangat luas, sudah dibeli pengusaha konveksi. (rumah) sebelah saya juga dulu digunakan untuk kegiatan persembahyangan, sekarang disewakan untuk gudang. Rumah nomor 38 (Jl. Petojo VIJ3) sudah dijual Ahut. Adiknya (Ahut) nggak datang-datang lagi sejak (asset) dijual,” kata Retno.

Asset yang lain, terutama patung-patung dan furniture juga berkurang. Retno mengaku pernah melihat barang-barang diangkut menggunakan truck. “Mungkin dijual, saya nggak tahu tepatnya.” Ia juga mengaku, dulunya sering menemani Mamanya bersembahyang di Sapta Ronggo. Ia sering memperhatikan banyaknya koleksi patung termasuk Dewi Kwan Im di atas altar-altar Wihara. Lalu, setelah Suhu Acong meninggal tahun 1992, sebagian aset Wihara hilang. Ia sempat tanya langsung kepada salah seorang anak angkat Beliau. Salah satu anak angkat alm. Suhu Acong, yakni Hendra dengan lugas mengatakan ‘ …. (patung-patung) dibawa orang, (alasannya) patung sudah retak …’ bahkan koleksi furniture antik seperti lemari yang terbuat dari kayu jati juga terlihat diangkut menggunakan truck. “Berbagai furniture seperti lemari zaman dulu, kan mahal, (terbuat dari) kayu jati. Apalagi kebanyakan koleksi alm. Suhu Acong kan juga dari Jawa Timur, (Gunung Kawi) dekat Malang, nilainya tinggi. Furniture zaman dulu, kayunya juga berat. Saya melihat sendiri, ada sekitar 10 orang (angkat) lemari Pajangan Bufet ke atas truck. Bufet lemari panjang, diangkat ke atas truk, sampai melibatkan 10 orang, berarti berat sekali,” kata Retno. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *