KISAH PERJALANAN KE NEGERI PANDA (bag 1 )


“Butce, enaknya liburan kemana selain pulang Indo ya? Tanya seorang tante ke saya.
He..he..sekarang gua berprofesi ganda nech..jadi konsultan travel tanpa bayaran.
Tapi kalo kamu tanya ke saya, saya jawab ” Tiongkok ” “Udah visanya gampang,
harganya murah, tempatnya bagus dan banyak variasinya.
Dan saran saya ikut tour aja, jauh lebih murah daripada jalan sendiri. Kalo kamu belum
pernah kesana, ikut paket 4 kota, Beijing, Suchow, Hangchow dan Shanghai, murah kok
tour selama 7 hari,termasuk tiket pesawat, hotel berbintang , makan, cuman sekitar $800.
Saya juga ndak ngerti kenapa semurah itu , mungkin disubsidi pemerintah Tiongkok kali

Sun Yat sen memorial hall di Guangzhow.

ya.
Cuman yach itu kamu akan dibawa ke perusahaan-perusahaan milik pemerintah,
kayak pabrik sutra, pembiakan mutiara, pabrik obat, perkebunan teh, dsb. Yang setelah
diberi tour singkat oleh ” siao ci ..siao cie ” (nona ) yang cantik-cantik dengan gaun
shanghainya elo akan ditawain barang-barang.
Barang-barang itu walaupun harganya ada, biasanya bisa ditawar. Karena saya ndak
pandai menawar biasanya saya buntutin orang-orang yang menawar .
Yang menurut saya sangat menarik, membutuhkan permainan sandiwara dan psikology
tingkat tinggi , pura-pura tidak mau, mengkerling, pura-pura cemberut, jari diatas kening
seperti mikir, pura-pura ndak butuh, mulut manis, barangnya dibalik-balik seakan
menimbang-nimbang, memuji-muji sedikit , akhirnya sepakat.

Kalo saya sich saya
datang setelah proses itu selesai , sambil tersenyum manis dan ngucapin kata jimat saya
” The same..” he..he

REVOLUSI BUDAYA

Photo Sun Yat Sen di Tian Anmeng

Kebetulan perjalanan saya kali ini bertepatan dengan hari national Tiongkok yang jatuh
tgl 1 October. Dari pengamatan saya di kota-kota lainnya kelihatannya biasa-biasa aja
tuh, kelihatannya perayaannya lebih banyak dikonsentrasikan di kota Beijing terutama
di”  Tian AnMeng square .

Karena di tempat ini juga Mao tze tung mendeclarikasikan
pendirian RRT ,tepatnya tgl 1 October 1949. Foto dia yang berukuran raksasa sejak itu
selalu terpajang di tempat tsb.
Walaupun pada prakteknya dia tidak popular lagi dikalangan orang-orang muda.(
Rupanya modernisasi, keinginan untuk jadi orang kaya, udah menggantikan slogan-
slogan kuno dari buku merah Mao. ) Karena bermula dari ide Mao inilah, istrinya
yang bernama Chiang Jin mencetuskan ide yg disebut “Revolusi budaya ” Yang
menghancurkan Tiongkok dan hampir mebuat negara itu mundur kembali ke jaman
batu.
Negeri tiongkok yang dasar budayanya adalah ajaran Kong Hu Cu, yaitu elo harus
hormat pada pimpinan, orang lebih tua dan guru, dijungkar balikkan. Sang guru besar,
professor,dokter dipaksa untuk mencuci WC dan menuliskan pengakuan dosa atau
refleksi diri.

Sedangkan murid-muridnya bocah-bocah belasan tanggung menjadi
pemimpin..Bayangin aja anak goblok yg dicuci otaknya sekarang punya kekuasaan.
Waktu gua pergi kunjungi makam para emperor ,banyak tuh yang dirusak oleh anak-anak
muda di jaman ” Revolusi budaya”Sampe-sampe untuk menyelamatkan lukisan-lukisan

Photo Mao Tze tung di depan Istana terlarang.

berharga ,lukisan tsb dibalik dan dibelakangnya dituliskan slogan-slogan Mao supaya
lukisan lukisan tsb selamat . Karena bagi simpatisan fanatic Mao , slogan tersebut seperti

ayat-ayat kitab suci..
Pada waktu saya tanya, tour guide gua cuman geleng-geleng kepala dan menarik nafas
panjang, They don’t want to talk about it” mereka merasa malu ,mimpi buruk yang tidak
usah diungkat angkit lagi.

Terlepas dari semua itu Mao masih tetap dihormati karena
dianggap jasanya jauh lebih besar dari kesalahannya.,apakah mungkin juga sama
dengan pak Harto?

3 SISTERS YANG MENGUBAH TIONGKOK

Tahun ini , tidak seperti biasanya foto tunggal Mao Tze tung ada pasangannya.
Diseberang jalan menghadap ke foto Mao dipajang foto Sun Yat sen yang juga dalam
ukuran raksasa. He..he .. menarik sekali, kelihatannya nech mereka mulai mencari
figure lain yang aman .

Apakah mungkin Tiongkok memberi isyarat halus bahwa wajah
Tiongkok bukan lagi komunis dengan idenya yang radikal tapi nationalis? Bahkan di
depannya dipasangin lampion raksasa.. He..he ini dugaan gua aja loh ya..

Kalo di Indo kita kenal figure Bung Karno sebagai proklamator sekaligus presiden
pertama yang membawa Indonesia dari penjajahan Belanda menjadi bangsa yang
merdeka. Di Tiongkok figure ini adalah Dr Sun Yat Sen, yang membawa Tingkok dari
negara Kerajaan dibawah dynasty Manchu menjadi negara Republik dengan dipimpin

Gedung Sun Yat Sen

seorang presiden. Elo bayangin aja kalo misalnya Kraton Jogjakarta,rajanya adalah orang
Irian, tentunya rakyatnya yang mayoritas orang Jawa pada mendumel semua Begitupula
saat itu mayoritas orang Han dipimpin oleh raja dari suku Manchuria., yg tergolong suku
minoritas. Karena itu Sun Yat Sen dijuluki bapak Tiongkok modern ,yang dihormati dan
diakui oleh 2 negara RRT (komunis ) dan Taiwan ( Nationalis )
By the way, Sun Yat sen ini adalah orang Kristen loh dia menikah dengan,Sung ching
Ling juga tidak kalah terkenalnya.

Katanya nech, ada 3 sisters yang kawin dengan orang-orang yang paling berpengaruh di
dalam sejarah Tiongkok. .Mereka semuanya beragama Kristen dan mengecap pendidikan
tinggi di Amerika sehingga ketiganya fasih dalam berbahasa Inggris. Papa mereka adalah
seorang pendeta sekaligus businesman yang memiliki perusahaan percetakan. Dengan
bisnis utama mencetak Alkitab.
Yang paling tua, Sung Ai Ling menikah dengan seorang bankir ( konglomerat terkaya )
di Tiongkok, sehingga dia dijuluki sebagai ,” Yang mencintai uang ”
Adiknya Sung Ching Ling menikah dengan Dr Sun Yat sen , yang konon jauh lebih tua
namun tetap dilakukannya karena mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
menguatkan Tiongkok dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dijuluki

Pakaian kebesaran emperor Kang Xie dan cucunya Emperor Kian Liong

sebagai “Yang mencintai negara” Sedangkan adiknya yang paling kecil Sung Mei ling
menikah dengan Chiang kai sek , seorang militer ( Nationalis ) yang akhirnya menjadi
presiden Taiwan, dia dijuluki sebagai ” Yang mencintai power ”

Sepeninggal Sun yat sen, terjadi pertarungan antara Nationalis ( orang kaya dan
tuan tanah) dan komunis ( Petani dan buruh miskin ), yang dimenangkan oleh partai
komunis. Orang-orang kaya pada jaman itu pada melarikan diri dan membentuk negara
Taiwan. Sung chin Ling tetap tinggal di Tiongkok karena idenya lebih mendekati ke

komunis.Sedangkan 2 saudaranya melarikan diri ke Taiwan dan menjadi orang penting
dan paling kaya disana.

Gua melihat cuplikan movie di Memorial Sun Yat Sen di Guang Chow, yang
menunjukkan aktivitas Song Ching Ling sebagai ibu negara mengunjungi panti asuhan,
rumah sakit, dsbnya. Adapun adiknya Sung Mei Ling sebagai ibu negara Taiwan
dengan julukan madam Chiang, lobbying ke Amerika untuk mendapat sokongan dana
dan moral dari Amerika atas negara Taiwan. Suatu kali Eleanor Roosevelt menanyakan
pendapatnya mengenai demo para buruh di tambang batubara. Dan kaget sekali ketika
Mei Ling membuat isyarat gorok leher dgn 2 jarinya. Komentar dia mengenai this dragon
lady
“She can talk beautifully about democracy. But she does not know how to live
democracy”.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *