KISAH PERJALANAN KE NEGERI PANDA ( BAG 6 ).Tamat


HoangShan ( Yellow Montain )

” Setinggi-tingginya gunung Hoangshan , masih ada langit yang lebih tinggi
darinya ” cielee..artinya elo jangan takabur biarpun ilmu kamu setinggi
apapun juga..masih ada orang lain yang lebih tinggi ilmunya dari kamu.
Ungkapan ini sering sekali saya baca dari buku silat kegemaran saya, siapa
lagi kalo bukan dari sastrawan terkenal ..Kho Ping Ho ”
Saking seringnya disebut-sebut,gua jadi penasaran pengen tau kayak apa
sich gunung itu?
Siapa tau gua bisa ketemu manusia setengah dewa ( Bu Pung Su ) yang
ngajarin gua silat supaya bisa jadi Bruce Lie benaran..he..he..

Anyway walaupun sering disinggung dalam karangannya, saya ndak begitu
yakin deh kalo Kho Ping Ho pernah mendaki gunung itu atau melihat
dengan mata kepala sendiri , karena rasanya pada jaman dia Tiongkok
masih tertutup dan untuk kegunung itu, elo either terbang kayak pesilat di
Crouching Tiger atau naik tangga ” tangga batu,yang kata orang berjumlah
60.000 tangga.Yang bisa biking encok kamu kumat.

Tapi dia ndak sendirian loh, ribuan karya sastra dan lukisan telah dibuat
oleh bermacam-macam seniman untuk melukiskan keindahan gunung ini.
Gunung ini unik karena bentuk puncak-puncaknya yang menjulang dan
ketinggiannya yang berada diatas awan..yach kayak negeri antah berantah
diatas awan lah.Bahkan ada yang percaya juga bahwa disalah satu puncak
gunung tersebut adalah tempat bersemayamnya  Dewi Kwam Im ”

Jaman dulu rasanya susah sekali untuk naik keatas dan menyaksikan

Pemandangan-di-gunung-Huangshan

keindahan matahari terbit, kayak elo ke Gunung Bromo di Jatim. Tapi
sekarang ini kamu ndak usah khawatir, bisa naik cable car” walaupun
bayarannya lumayan mahal, mau tau berapa? Sekitar US $60..yach tapi
lumayanlah daripada mendaki gunung bawa kopor.
Sebelum naik ke gunung dgn cable car,biasanya udah diwanti-wanti oleh
tour guidenya utk ninggalin kopor besar di bus,dan bawa baju seperlunya utk
2 hari saja.

Walaupun harganya tidak murah,tapi yg berminat keatas dgn cable car
banyak juga. Dari pengamatan saya ,selain turis banyak juga penduduk local

yang mengajak keluarga mereka piknik keatas.

Seperti biasa kabel car kita ini dikerek melewati hutan-hutan rimbung.
Dari atas selain pohon-pohon, juga terlihat tangga-tangga batu dengan porter
yang memikul semua supply naik ketas gunung.
Iya..benar..semua kebutuhan mulai dari 1 sak semen,batu bata,,kawat
beton,sabun, minyak goreng,sayuran,dsbnya dipikul oleh tenaga manusia
mendaki hampir 20 ribu tangga keatas gunung..gila ndak”.menurut gua yg
kayak ini kamu hanya bisa ditemukan di Tiongkok deh ”
Wong kita jalan tanpa bawa apa-apa aja baru 200 tangga udah ngos-
ngosan.

Sesampainya diatas..kita nginap di hotel yang menurut saya kayak
losmenlah” tapi restaurantnya bagus demikian pula makanannya.
Memang sich kebanyak adalah sayur tapi lumayanlah..kalo kamu tahu
bahwa semua bahan makanan itu dipikul oleh tenaga manusia dari bawah
gunung. Bahkan kabarnya laundri mereka juga dari bawah gunung
lo .Bayangin aja sprei kotor dan bersih dipikul turun naik tangga..wao.

Di dalam setiap kamar kita, udah disediakan jaket tebal berwarna merah
yg bisa kita pinjam. Sekitar jam 4 pagi kita udah dibangunin, dilobby
udah rame orang-orang pada kumpul untuk melihat matahari terbit.Udara
masih gelap dan dingin,dengan berbekal senter orang-orang pada rame-
rame mendaki bukit kecil di depan hotel, untuk mencari lokasi yang bagus
menyaksikan terbitnya matahari.

Tangga-tangganya agak licin,basah kena
embun dan sayangnya waktu saya disana kabutnya tebal sekali, sehingga
matahari terbit yang berwarna merah tidak terlihat begitu jelas.
Akhirnya gua dapat lokasi yang lumayan bagus, dari puncak gunung ini
awan-awan berada dibawah kita..yach negeri diatas awan lah. Dibawa kita
bermunculan ratusan bukit , ada yg berbentuk monyet , kelinci,dll.

Jangan lupa bagi yang couples kalian membawa gembok. Kalo lupa jangan
khawatir disana ada yang jual juga. Dipercayai bahwa pasangan yg setelah
memasang gembok dan membuang kuncinya ke jurang akan mempunyai
cinta yang abadi. Kalo kamu ndak bawa jangan kuatir kamu bisa beli
gembok disitu seharga kurang lebih US $5.
Saya menarik nafas panjang menyaksikan lukisan alam yang begitu indah.
Seorang biksu muda disamping saya,menggerak-gerakkan tangannya sambil
mengatur penafasannya. “Saya sedang menyerap Qi ( tenaga ) alam ke
dalam tubuh saya” Sahutnya menjelaskan pada saya. Saya mengangguk

sambil tersenyum..”Yang itu adalah goa dari Kwam Im pousat “Jelasnya
sambil menunjuk ke gunung sebelah.

Oleh : Butce

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *