Inovasi Agribisnis Dorong Kewirausahaan Petani 


Inovasi Agribisnis Dorong Kewirausahaan Petani 

dilaporkan: Setiawan Liu

 

 

 

 

 

 

 

Jakarta, 15 September 2020/Indonesia Media – Komoditas sayuran, hortikultura seperti tomat, cabe, bawang dan lain sebagainya menjadi busuk pada pohon, dan tidak dipanen berujung pada stabilitas harga dan merugikan petani. Supply and demand tidak terjaga, akibatnya produk pertanian terbuang percuma. “(solusinya) pemerintah perlu menyediakan modal untuk bahan pangan dan alat memasak untuk kewirausahaan skala UKM (usaha kecil menengah) restoran serta program BLK (balai latihan kerja). Petani dilatih kerjanya mengolah bahan pangan dari hasil panen, memasak dan menyajikan di restoran dengan konsep cloud kitchen. Konsep baru ini dengan desain yang mempertemukan buyer dan seller sektor agribisnis,” kata pelaku pelaku usaha industry makanan, PT Guataka, Vera Umbara.

 

Inovasi baru yang sudah mulai dipasarkan di berbagai kota besar di Indonesia termasuk Jakarta bisa meningkatkan taraf hidup petani dan orientasi kewirausahaan. Sebelumnya, petani dan pembudidaya mengikuti pelatihan sampai benar-benar terampil. BLK sebagai wadah kegiatan pelatihan tenaga kerja yang memiliki unit-unit pelatihan di dalamnya dan mendukung calon tenaga kerja yang siap pakai serta berkualitas dan berkompeten sehingga dapat membuka usaha sendiri. “Setelah selesai pelatihan, mereka bisa sewa kitchen per jam atau harian. Peran pemerintah tentunya dibutuhkan untuk bantu biaya sewa kitchen petani. Ide ini jauh lebih efektif, efisien ketimbang setiap kali panen, produk hortikultura busuk. harga jatuh, karena produk terbuang,” kata Vera Umbara.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Iping mengatakan bahwa kondisi oversupply juga berujung pada protes para petani. Ketika harga jatuh, produk terbuang, Dinas Pertanian Pandeglang harus berhadapan dengan petani. “Ini problem kami,” kata Iping. Selama ini, tomat, cabe, bawang merupakan komoditas yang fluktuatif terutama pasokan dan harga di pasaran. Khusus untuk cabe, ketika terjadi oversupply, Dinas Pertanian Pandeglang memfasilitasi untuk proses pengeringannya. “Kami berusaha menampung (komoditas pertanian) tapi dengan kesepakatan. Setelah itu, kami juga harus memikirkan, (hasil panen) petani mau dijual kemana?. Sementara itu, belum ada program inovatif seperti kemitraan swasta, Dinas Pertanian, Gapoktan (gabungan kelompok tani), koperasi untuk membangun cloud kitchen. Kami akan menindaklanjuti,” kata Iping

 

Sementara itu, Direktur CV Sinar Manise Indonesia (offtaker pisang Nusantara) Martin mengaku optimis dengan prospek agribisnis di Pandeglang, Banten terutama pisang Cavendish. Sehingga investasi terus meningkat, termasuk rencana ekspansi lahan pertanian sampai 37 hektar. “(investasi) di kecamatan Sumur (Pandeglang). Petani sudah panen pisang Cavendish di atas lahan 10 hektar. Sehingga kami akan ekspansi sampai 37 hektar ke depan. Semua hasil panen dipasok, karena sudah link dan menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan distributor, CV Sinar Manise. Kami sebagai offtaker nya,” Martin mengatakan kepada Redaksi.

Kemitraan Inti Plasma efektif untuk kerjasama perusahaan dengan para petani, terutama melalui Gapoktan (gabungan kelompok tani). Di sela-sela tanaman pisang, petani memanfaatkan tanaman porang dan talas beneng. Beberapa pengusaha di luar Pandeglang terutama dari Jawa Barat juga sudah mengajukan proposal kerjasama investasi. “Pisang sebagai tanaman pokok. Mereka (investor, customer) Kan tetap mau cari (produk hortikultura) yang lain, yang lebih bagus. Karena kami punya lahan sampai ratusan hektar, kami tanami porang. Kami bersinergi dengan Asosiasi Talas Beneng, Porang Indonesia, pak Winarno. Semuanya ini juga untuk kesejahteraan petani. Semakin banyak sektor swasta, terutama perusahaan yang berbasis agribisnis mendorong kesejahteraan petani Indonesia,” kata Martin. (sl/IM)

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *