Petani Sorgum Lamtara Terus Didorong Tanam sampai 2000 Hektar


Petani Sorgum Lamtara Terus Didorong Tanam sampai 2000 Hektar

dilaporkan: Setiawan Liu

Lampung, 5 Mei 2021/Indonesia Media – Indonesia Cerdas Desa (ICD) Forum menilai bahwa penanaman sorgum di atas lahan seluas 400 hektar belum maksimal, tapi baru sebatas tonggak awal untuk lebih mendorong petani khususnya di kabupaten Lampung Utara (Lamtara) lebih intens. “Kalau petani terus bergerak, akan ada 2000 hektar ke depan untuk program penanaman sorgum di Lamtara,” Sekretaris ICD Forum Provinsi Lampung Adi Candra mengatakan kepada Redaksi.

Sementara ini petani menunggu hasil panen pasca Lebaran nanti, atau akhir Mei 2021. Mereka yang punya tanah agak luas masih wait and see untuk lebih baik tanam sorgum atau komoditas lain. Kalaupun ada yang sudah menanam sorgum, hanya petani yang punya luas lahan 1-2 hektar. kalau sorgum dianggap menguntungkan, mereka terus tanam. “Dengan penanaman sorgum secara masif, kami berharap bisa mempengaruhi harga-harga komoditas lain di Lamtara. Selama ini, petani tanam jagung, singkong, karet, sawit. Sorgum diharapkan menyeimbangkan komoditas lain,” kata Adi Candra.

Secara simultan, Lamtara mengembangkan penangkaran benih sorgum bekerjasama dengan Balai Besar Litbang dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) Kementerian Pertanian (Kementan). Penangkaran tersebut bisa memenuhi benih-benih sorgum bermutu. Saat ini, ada dua tempat penangkaran yakni di desa Bunga Mayang (kelompok Maju Jaya Tani) dan desa Surakarta, kecamatan Abung Timur (kelompok Subur Makmur). Masing-masing kelompok tani memanfaatkan lahan seluas lima hektar. “Varietas bioguma III (tiga) sekarang ini sudah pada fase berbunga. Setelah lebaran, akan panen raya. Kami sangat berharap perhatian pemerintah pusat karena Lamtara sudah tanam sorgum sampai 400 hektar. kami masih butuh alat dan mesin pertanian (alsintan) terutama mesin perontok, pemeras, pencacah untuk pakan ternak,” kata Adi Candra.

Saat ini proposal sedang disusun untuk diajukan kepada Kementan. Proposal tersebut untuk permohonan bantuan Alsintan harus dengan kelompok tani (Poktan) yang terdaftar. Selain ada akta yang dibuat notaris atas kepemilikan lahan usaha pertanian. Kondisi sekarang, petani sedang euforia tanam sorgum di Lamtara. Sebaran penanaman sudah meluas dan berharap harga pembelian bisa terus naik. “Saat ini, harga sorgum Rp 2200/kilogram. Kalau harga meningkat terus, petani semakin melirik untuk tanam sorgum. Karena komoditi lain harganya tidak menentu. Harapan baru bagi petani. Ketika mereka kontrak, mereka tahu perbandingan (hasil panen) sekian ton dan nilai penghasilan,” kata Adi Candra.

Angka Rp 2200/kilogram diharapkan bisa meningkat sampai Rp 5000. Sementara, penanaman 100 hektar juga sudah berlangsung di kabupaten Tulang Bawang Barat (TBB), Lampung. Penanaman sorgum sampai 100 hektar diinisiasi oleh bupatinya melalui jalur HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). Sehingga harga jual sorgum petani TBB mencapai Rp 10.000/kilo. “Karena jabatan bupati dan ketua HKTI nya berdampak pada harga pembelian. ICD juga sedang berupaya agar Offtaker bisa memberi harga tinggi pada petani sorgum. Masih banyak harapan kami agar sorgum bisa menjadi komoditas andalan untuk ketahanan pangan. Harapan adanya pembangunan pabrik, sehingga sorgum dari Lamtara bisa bernilai tambah. Kami tidak lagi jual bijinya, tapi tepung sorgum,” kata Adi Candra. (sl/IM)

Attachments area

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *