Perempuan Tani Kampanyekan Petani Keren Milenial pada Rakernas


Perempuan Tani Kampanyekan Petani Keren Milenial pada Rakernas

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 16 Desember 2020/Indonesia Media – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan lebih intens mengampanyekan agrikultur dan pengembangan pedesaan tahun depan, mengingat fenomena petani milenial belum maksimal. Sebaliknya,  petani masih didominasi orang-orang tua serta belum terdorong untuk menurunkan profesi mulai tersebut kepada anak-anaknya. “Kami akan mengampanyekan program ‘Menjadi Petani Keren’ tahun depan. Karena kondisi sekarang, yang menjadi petani masih didominasi kaum tua. Harus ada regenerasi,” kata Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi HKTI, Popi Rahim.

 

Perempuan Tani HKTI akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pada Kamis, 17 Desember 2020.  Masih masa pandemi Covid-19 ini, semua Peserta Pengurus Perempuan Tani se-Indonesia mengikuti kegiatan Rakernas I secara hybrid (offline dan online). Rakernas rencananya akan dihadiri Ketua HKTI Moeldoko yang juga Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. “Itu (regenerasi) menjadi concern kami, para pengurus Perempuan Tani HKTI,” tegas Popi.

 

HKTI bertujuan meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya, melalui pemberdayaan rukun tani komoditas usaha tani dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945. “Terutama kondisi sekarang, dimana pandemi covid masih mendera. Ini kan ancaman Indonesia. Sehingga program regenerasi (pertanian) tidak boleh ditunda,” kata Popi.

 

Kegiatan penunjang Rakernas antara lain lomba foto tentang petani, lomba menciptakan Narasi Petani itu Keren. HKTI akan menyuarakan kepada mahasiswa, pelajar mengenai urgensi regenerasi. Sebagaimana, curhat (curahan hati) para pecinta kopi, pemilik cafe/coffee shop di beberapa kota besar di Indonesia termasuk Jakarta mengenai hasil pertanian dan jerih payah petani. “Kopi dari petani yang belum tentu ada penerusnya (budidaya kopi). Penikmat kopi mengatakan ‘kami concern dengan penerus budidaya kopi Indonesia.’ sehingga, ada kekhawatiran, kalau pemilik coffee shop di seluruh Indonesia impor kopi. Impor seakan mengenyampingkan produksi dalam negeri. Padahal saat ini, PT Telkom Indonesia (BUMN) sedang mengembangkan aplikasi agri. Para petani punya marketplace tersendiri,” tegas Popi.

 

Perempuan Tani HKTI sebagai organisasi sayap dari HKTI yang memiliki focus pada peranan perempuan dalam kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara. Perempuan tani memiliki perhatian pada hal-hal yang paling mendasar salah satunya seberapa besar peran perempuan dalam membentuk karakter kepemimpinan muda dalam berbagai sector, mulai dari keluarga, masyarakat sekitar, hingga memimpin sebuah perusahaan dan instansi pemerintahan, terutama di daerah rawan konflik sosial peranan perempuan sangatlah penting dalam peran menyelesaikan konflik yang terjadi di tengah masyarakat. “Pemerintah dengan perempuan tani sudah sepakat dengan program, dan bertekad (kegiatan) harus jalan,” tegas Popi. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *