KJA Zero Waste sebagai Solusi Kelestarian Danau Toba Sia-sia oleh Bupati


KJA Zero Waste sebagai Solusi Kelestarian Danau Toba Sia-sia oleh Bupati

dilaporkan: Setiawan Liu

Bandung, 8 Juli 2021/Indonesia Media – Produsen sarana budidaya perikanan nasional Indonesia, PT. Gani Arta Dwitunggal (GAD) di Padalarang Bandung Barat, memiliki solusi inovatif untuk menjaga kelestarian danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) dari pencemaran. Solusi tersebut berupa keramba jaring apung (KJA) zero waste berbahan HDPE (High Density Polyethylene) merk Aquatec yang menyedot sisa pakan ikan secara berkala, kemudian sisa pakan ikan tersebut ditampung dan ditransport ke pantai untuk dipakai sebagai pupuk tanaman. “Prinsip daur ulang ini telah diuji coba dan terbukti sukses mengurangi limbah pakan KJA secara signifikan,” dijelaskan oleh Direktur Utama GAD, Budiprawira kepada redaksi.

Menanggapi rencana Pemprov Sumut untuk penataan ulang KJA kayu milik masyarakat di perairan Danau Toba merujuk pada Perpres no. 81 tahun 2014, pada tahun 2019 Bupati Dairi Eddy Keleng Atu Berutu mengajukan permohonan kepada GAD untuk memasang satu percontohan KJA zero waste Aquatec, yang mana permohonan tersebut segera dipenuhi. KJA zero waste Aquatec dengan spesifikasi teknis berupa empat petak KJA lengkap dengan jangkar, keramba penampung limbah, dan rumah apung kemudian dikirim dari Bandung Barat dan dipasang untuk diuji coba di Danau Toba. Namun, tidak lama kemudian, ada kelompok yang mengatasnamakan nelayan pembudidaya Danau Toba yang memprotes penempatan KJA tersebut dan mendesak agar KJA dibongkar. Alasan pembongkaran adalah karena sudah sekian lama tidak dikeluarkan izin penempatan KJA baru. Oleh karena Bupati Eddy tidak berbuat apa-apa, akhirnya KJA tersebut dibongkar dan dikirim kembali ke Bandung Barat, lokasi pabrik GAD.

Kejadian ini sangat disayangkan oleh Budiprawira, dikarenakan unit yang terdiri dari empat petak KJA zero waste, jangkar, keramba penampung limbah, dan rumah apung tersebut memakan biaya yang cukup besar untuk dikirim dari Bandung Barat dan dipasang di Danau Toba, hanya untuk dibongkar dan dipulangkan kembali ke Bandung Barat. Dengan demikian, uji coba KJA zero waste Aquatec di Danau Toba batal, dan penataan ulang KJA kayu milik masyarakat di perairan Danau Toba tetap berjalan dan menuai polemik. “Seharusnya Bupati Dairi maju dan memberikan penjelasan untuk menanggapi protes dari masyarakat. Bapak Bupati Dairi juga bisa melapor ke Pak Luhut (Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan). Namun karena Bupati diam, kami terpaksa membongkar KJA dan mengirim kembali ke Bandung, biaya yang mahal tapi mubazir,” ujar Budiprawira. (sl/IM)

s

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *