KOTA KUNO BUDAPEST
Jarang jarang juga ada gedung Parlemen yang lebih besar dari istana raja, tapi itu yang terjadi di Budapest ini. Diantara gedung gedung kuno yang megah disepanjang sungai Danube ,gedung Ini terlihat mencolok karena bukan saja ukurannya yang. besar tapi juga mewah. Ini menandakan besarnya peranan anggota dewan di negara ini. Bahkan tampaknya gedung Parlemen jauh lebih besar dan megah dari istana presiden. ‘Waduh dome nya keren banget..Gimana tuh bersihin chadeliernya …” sahut dr. Irawan sambil menunjuk lampu kristal diatas kepala kita. Sementara yang lain sibuk mengambil foto dari mahkota kerajaan.
Budapest ini merupakan ibukota dari Hungarian. Sebenarnya adalah karena penggabungan 2 kota yaitu kota Buda di sebelah barat dan kota pest disebelah kiri sungai Danube. Kota ini mempunyai arsitektur yang sangat indah yang dibangun dipinggiran sungai. Tapi penduduknya , kurang bagus. Banyak pengangguran dan tukang tipu dikota itu.”Butce jangan pergi ke local club yang nyanyikan lagu lagu rakyat..sering orang ditipu dicharge beer $1000 kalau ndak bayar dipukulin…juga jangan jalan jalan sendiri ke tempat tempat sunyi.” wanti wanti dr Elly yang adalah tour leader kita dari Los Angeles. Teman kita Peter Hanadi yang mencoba pulang dengan taxi mengalami hal yang sama. Taxinya mencharge 6000 lokal money.Waktu diberikan uang sepuluh ribu, dia sulap dan rubah jadi uang 1000. ” Uangnya kurang nech ..”begitu kira kira kata dia. Untung mereka ngotot dan akhirnya uangnya dikembalikan.
Hotel kita memang tidak jauh dari center kota, tapi daerah sekelilingnya rasanya kurang aman, mirip kayak downtown LA. Ada satu teman kita sempat kehilangan dompet.Ceritanya dia ke liquor store disamping hotel untuk beli air. Setelah bayar dia taruh dompetnya dalam tas, tapi besoknya baru sadar kalau dompetnya sudah tidak ada. Padahal ndak terlalu banyak orang ditoko itu,hanya sepasang anak muda yang lihat lihat tapi tidak beli apa-apa.
Setelah mengunjungi gedung parlemen ini, kita menuju alun alun..yang disebut hero plaza. Ditengah lapangan luas ini ada tiang yang diatasnya adalah patung malaikat Gabriel yng memegang sebuah mahkota. Mungkin mau bilang kekuasaan gua ini dari Tuhan lho. Tidak jauh dari situ ada 7 buah patung raksasa yang konon adalah 7 suku yang merupakan cikal bakal dari negara Hungarian ini.Konon mereka berasal dari suku bangsa Hun. Tapi ndak ada hubungannya dengan suku Han dari Tiongkok , ya.
Untuk makan siang, kita singgah di Central market. Bangunan dengan beratap kaca ini menjual sayur sayuran dan buah buahan, juga bermacam daging dan sosis. Karena sudah waktunya makan siang jadi kita berpencar untuk makan siang sendiri sendiri. Saya dan teman saya Darrel putuskan untuk mencoba paket makanan Hungarian, yang seharga $14. Lumayan enak, semangkok semur daging sapi dengn tomat, makanan utamanya adalah paprika kuning yang diisi daging dan dikukus, juga semangkok kentang rebus yang dipotong potong dan dicampur keju. Secara keseluruhan makanan Hungarian ini cocok dilidah kita orang Indonesia.
Untuk melihat pemandangan kota Budapest dari atas, kita dibawa ke fisherman’s Bastian diatas gunung. Disitu ada gereja yang cukup terkenal yaitu Matthias Church. ‘ Wao..lihat atapnya, kayaknya atapnya terbuat dari tiles..” sahut Magda. Sementara itu ada sepasang pengantin berfoto dengan backgorund kota dari atas. Kita mencar dan mencari lokasi yang bagus untuk ambil foto. Dari situ kita jalan melihat reruntuhan istana lama yang dihancurkan oleh Mongolia. Saya ndak habis pikir, Jenghis Khan ini ternyata sampai kesini juga. Naik apa ya. Menurut dr. Anthony banyak orang Hungarian lahir dengan mongolian spot, itu lho lebam biru dipantat.Seperti abis ditendang yang akan hilang kalau kita menginjak dewasa.
Ternyata Budapest bukan aja terkenal dengan bangunannya tapi dengan sumber air panasnya yang ada dimana mana. Tidak heran cukup banyak bathhouse yang tersebar diseluruh penjuru kota. Namun yang paling besar , yang katanya juga terbesar di dunia, adalah Szechenyi Thermal bath.
Tempat ini mempunyai 2 kolam renang raksasa di udara terbuka, yang airnya hangat. Dikelilingi dengan bangunan 4 tingkat. Ternyata didalam bangunan itu ,ada bermacam macam kolam kecil yang mempunya fungsi yang berbeda beda untuk menyembuhkan bermacam macam penyakit. Rata rata kolam itu mempunyai air hangat, namun ada yang kandungan sulfur lebih tinggi. Ataupun zat besi, entah apa lagi. Dengan pengen tahu saya membuka sebuah pintu, ada sign bahwa ini jacuzzy yang berisi beer, tadinya sich mau nyoba..tapi kayaknya bayar extra sekitar $10..Dan kayaknya ndak orang disana..jadi agak ngeri juga.
Saya perkirakan ada 10 ruang sauna yang jenisnya bermacam macam disana. Favorite saya tentunya adalah aroma therapy sauna. Ada juga sauna yang lampunya bisa berganti ganti dari kuning sampai merah, kayaknya healing dengan menggunakan cahaya. Ada juga yang menggunakan musik. Beberapa pasangan tua duduk dengan mata terpejam, uap panas tampak berwarna warni karena lampu diiringi dengan musik yang sangat syahdu. Saya cobai 5 menit,kemudian keluar mau nyoba yang lain.
Letak Thermal bath ini tidak jauh dari hero square . Depannya ada gedung pertunjukkan circus dan kebun bintang. Yang mengingatkan saya akan kebun binatang di movie ” Zoo keeper ‘s wife “. Walaupun tempat shootingnya ndak sama. Kita diajak keliling kota, Saya perhatikan apartemen apartemen antik disekitar down town ini, wah mahal pasti tinggal disini. Tapi gimana tuh ceritanya di jaman komunis, apa bisa dimiliki atau tidak ya?
Now, they can own it !” kata tour guidenya. Rupanya pada waktu jaman komunis,apartemen itu milik pemerintah. Tapi pada akhir kekuasaan komunis, apartemen ini dijual murah pada masyarakat. Namun untuk renovasi apartemen kuno ini membutuhkan biaya yang besar yang harus di keluarkan oleh pemilik apartemen. Akibatnya banyak yang tak mampu dan akhirnya menjadi homeless.( Butce / IM )
https://www.facebook.com/pg/indonesiamedia/photos/?tab=album&album_id=10155508141258304
https://www.facebook.com/pg/indonesiamedia/photos/?tab=album&album_id=10155517526553304
https://www.facebook.com/pg/indonesiamedia/photos/?tab=album&album_id=10155517550988304
https://www.facebook.com/pg/indonesiamedia/photos/?tab=album&album_id=10155517576628304
https://www.facebook.com/pg/indonesiamedia/photos/?tab=album&album_id=10155517670148304