AIR AIR PLITVICKA JEZERA


Oleh: Anthony Hocktong Tjio./IM
Monterey Park, CA. 23 Juli 2017.
DSC06743
Air merupakan pangkal hidup, dari air bikin kita hidup atau mati, melalui air leluhur kita merantau, karena air terbentuk panorama indah, dan dimana ada air yang banyak, menarik kita mengunjungi Plitvicka Jezera, yang artinya “Danau Air-air Dangkal” di Croatia.
Pagi ini hari ke-5, 23 Mei 2017, tidak tergesa-gesa check-out dari Ljubljana Park Hotel di ibukota Slovenia. Habis breakfast masih bisa berjalan kaki dari hotel ke lapangan geraja kota lama, sekali lagi meneliti graffiti dinding disepanjang lorong-lorong yang jorok tetapi sangat menarik, selama tiada nada politik maka dianggap ekspresi kesenian setempat. Setelahnya kita melanjutkan perjalanan ke Croatia.
Perjalanan hari ini cukup panjang, menjurus ke selatan, karena ada iringan karaoke dan pemandangan bumi yang plush hijau diluar jendela bus, sepanjang jalan tidak meletihkan. Sekonyong-konyong bus-nya berhenti. Bukan waktunya pit-stop untuk meredakan bladder control, juga belum waktunya mengganjal perut buat mereka yang terus merasa lapar, karena duduk dibelakang, baru tahu ini suatu intermezzo, kita harus berhenti di border check-point, keluar dari Slovenia untuk masuk Croatia.
Disitu ada 2 kios seperti gerdu satpam, satu yang di sini Slovenia dan beberapa langkah ke sana itulah Croatia, yang jaga ibu-ibu sebobot mantan presiden Yugoslavia Tito dengan pelayanan yang astaga pelannya seperti tidak mengerti time itu money. Walah, harus tunggu diurus satu persatu di Slovania lalu ke giliran Croatia, dan setelahnya, kita terlantar berdiri disana tidak jelas “what’s next”? Tungguh lama tidak bisa dinaikkan kembali ke bus. Ternyata ada 2 anggauta kita yang ber-paspor Indonesia dimasukkan ke kantornya Croatia, Apaan lagi? Ini kan bukan bandara Indonesia yang biasa punya praktek begitu. Mereka di interogasi, difoto dan diambil cap jari, setelah dipastikan kalau kedua taci-taci genit tadi bukan ancaman nasional mereka, maka dilepaskanlah kembali kepada pangkuan Indonesia Media tour.
Bus menelusuri jalan pegunungan dan tiba di National Park tujuan, sekarang sudah lewat siang hari dan agak mendung, sudah terlihat Annyeong Haseyo memenuhi dimana-mana. Menjumpai tour guide kita didepan hotel, tidak sampai check-in langsung dibawa tour air-air Plitvice. Saya tidak keberatan, juga tidak ada yang mengeluh, karena guide kita yang ini cerah dan manis.
Ada Jiuzhaigou di Tiongkok dan disini ada Plitvicka Jezera, sama-sama kebanggaan negerinya masing-masing. Merupakan riam-riaman 16 danau yang bening dangkal dan berwarna-warni, kelihatan biru pirus sampai hidjau lumut tergantung dari sudut sinar matahari yang mengutarakan warnanya. Dari limpahan air satu danau yang diatas ke satunya yang dibawah, terjadi tumpahan air terjun yang menderet bagaikan rok renda yang gairah, kemudian menerus menjadi aliran air yang deras. Kesan diatas segera muncul dimuka mata, sudah terdengar keberisikan air itu seketika memasuki taman raya tersebut.
Dapat instruksi guide kita harus berjalan mengikuti lintas melingkari danau sampai mencapai di seberang lembah. Pasti tidak ada yang peduli menikmati keindahan alam yang terpentang didepan masing-masing sok photographer, ribet mencari posisi memotret istri, keluarga dan sendiri di depannya, dan hasilnya, muka-muka gede yang menutupi obyek pemandangan di kejauhan belakang. Pokoknya menunjukkan kita sudah pernah disana.
Melintasi jembatan boardwalk yang sangat panjang yang sering dipertunjukkan dalam gambar, juga yang naik turun disisi danau maupun sungai kecil yang deras, bersesakan dengan turis lain yang begitu banyak, sampai suatu ketika bisa salah motret mereka yang dikira anggauta sendiri.
Ada kalanya berhenti sejenak meneliti ikan-ikan kecil chubs yang bermainan didalam air bening sampai jelas kelihatan dasarnya. Ada itik yang sendirian dibelakang alang-alang, katak yang matanya melotot sedang menarik perhatian jodohnya, menikmati keindahan butiran-butiran air berterbangan seperti mutiara di Milka Trnina, supaya ada yang dikenangi setelah perjalanan ini.
Merasa lega setibanya di pangkal dermaga boat penyebrang danau atas, segera rebutan naik untuk menduduki tepi-tepi kapal, buat memotret tentunya. Tidak ada pemandangan yang menarik diatas danau, kecuali ada tukang potret akrobatik yang sedang beraksi. Yang saya perhatikan kita ini sungguh keluarga antusias, pokoknya jalan, setelahnya, semua ditinggalkan saja di belakang.
20170522_143400 (1)
Belum selesai, setelah mendarat masih harus mendaki jalan pulang ke hotel, yang katanya ada 2 jalur, satu yang rata dan satu lainnya yang biasa dijalani tour guide kita, terserah kita pilih sendiri. Bila membuntuti dia, pasti pilihan ini yang lebih pendek, karena dijalani olehnya setiap hari. Betul, rombongan kecil yang ini sampai duluan di ujung jalan.
Sekitar satu setengah juta setahunnya orang menyesaki tujuan turis Croatia ini, kesan yang bisa dibawa pulang setelah mengunjunginya adalah teraturnya, rapihnya, dan bersihnya, namun Jiuzhaigou masih lebih indah kalau boleh membandingkannya.
Ling merasa kehabisan setelah beriang gembira seharian, setelah dia sadar yang dilihat itu air-air saja, berenung sendirian disandaran kapal, apa yang dipikirkan ternyata, “what’s for dinner tonight”? Makan malam cari sendiri, untungnya ada persediaan mie instan kesukaan yang dibawanya dari Hong Kong.( HT / IM )
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *