Diaspora Indonesia fokus pada usaha photocopy 


Diaspora Indonesia fokus pada usaha photocopy 

dilaporkan: Setiawan Liu

Sao Paulo, 4 September 2022/Indonesia Media – Trader Brasindo Comercial Representacao, Rua Dr. Deodato Werteimer, 2502 – Mogi Moderno – CEP: 08710-430 – Mogi das Cruzes, sebuah toko di Sao Paulo, Brazil milik diaspora Indonesia The Tjin To (Kim To) terpaksa mengubur rencana impor produk perikanan Indonesia. “Saya kembali fokus pada usaha photocopy saja karena sulit buka kran impor (produk perikanan Indonesia),” Kim To mengatakan kepada Redaksi melalui WhatsApp.

prospek pasar Brazil untuk produk perikanan Indonesia sangat menjanjikan. Beberapa produk yang diincar, antara lain fish meal (tepung ikan), canned sardines (sarden). Pada acara ‘mudik’ ke Indonesia pada Juli yang lalu, ia bersama rekannya, Luis berusaha mencari mitra. Ia juga meminta bantuan temannya di Jakarta untuk bantu konsolidasi dengan Kepala Pusat (Kapus) Pengendalian Mutu BKIPM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Tapi saya nggak punya biaya untuk bayar jasa pengurusan. Kerjasama ekspor impor carrageenan (rumput laut) dengan mitra saya di Luwuk (Sulawesi Tengah) juga tutup karena pecah kongsi. Dia (mitra di Luwuk) kan juga masih menjalani masa hukuman pidana,” kata Kim To.

Akhirnya ia pasrah karena rekannya tidak bersedia untuk membantu pengurusan. Rencana konsultasi dengan beberapa simpul masalah yang harus diurai. Kim To meminta-minta rekannya di Jakarta untuk bantu membahasnya dengan Kapus untuk solusi kran ekspor produk perikanan Indonesia. “Permasalahan (kran ekspor produk perikanan Indonesia ke Brazil) mungkin politik dagang juga. Karena Kementerian Pertanian Indonesia tidak mau buka kran impor karena Indonesia sudah kalah tentang impor ayam di WTO (World Trade Organization),” kata Kim To.

Izin impornya ada di Kementerian Perdagangan. Tapi, pengusaha lokal juga sejauh ini belum mengajukan permintaan impor ayam dari Brasil. Resiko yang dipertaruhkan bagi Indonesia juga terlalu besar bila impor ayam dari Brasil sampai masuk. Meski pada akhirnya Pemerintah Indonesia bisa pengajuan balik pada sidang WTO. “Tapi semua itu akan sudah sangat terlambat karena industri ayam nasional sudah terlanjur hancur dengan impor ayam,” kata Kim To. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *