Upaya lipat ganda tanaman talas sampai rencana ekspor


Upaya lipat ganda tanaman talas sampai rencana ekspor
dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 1 September 2022/Indonesia Media – Pengusaha talas Purnama Hadisumarya punya hitung-hitungan hasil panen penanaman talas selama dua tahun terakhir dengan rencana penambahan modal kerja, khususnya mesin-mesin pengolahan. Hasil panen pada Juli yang lalu, 20 ton per hektar. Sehingga lahan penanaman akan ditingkatkan dari sekian ribu meter persegi menjadi 3-4 hektar. “Saya akan lipat (berganda) terus, (lahan) menjadi 8 hektar. Percobaan saya, (tahap awal) hanya 3-4 ribu meter persegi saja. Lalu saya tingkatkan sampai satu hektar, dan berhasil panen,” Purnama mengatakan kepada Redaksi,
Rencana penambahan modal kerja terutama untuk ongkos tenaga kerja, benih, dan lain sebagainya. Ia optimis untuk mulai buka pasar ekspor, terutama potong-potongan talas dengan packing (kemasan). Talas dipotong, packing per 500 gram untuk dikirim ke pasar Korea. “Rencana masuk pasar Korea, saya harus punya mesin. Modal kerja bertambah untuk percobaan ekspor, walaupun belum ada follow up. Saya yakin, progress pekerjaan selangkah demi selangkah dan tidak gedebak – gedebuk,” kata Purnama.

Hitung-hitungannya, satu hektar perlu benih 10 ribu batang talas. Satu batang menghasilkan empat batang. Hasil panen, ada (satu batang) menghasilkan sampai 4 kilo/batang. Satu batang talas, rata-rata (beratnya) 2 kilo. Sehingga untuk usahanya dan prospek panen, 10.000 x 4 batang = 40.000 batang talas. “Yang pasti, kami menanam jenis Talas Pratama I, Talas Pratama II dan sedang tahap uji coba Pratama III (jenis talas dari LIPI). Sumber (bibit) dari Abah Tatang Sumedang,  mentor dunia (usaha penanaman) talas,” kata Purnama.

Usaha penanaman di areal perkebunan di desa Kreyo, kec. Wonotunggal, kab. Batang Jawa Tengah. Penanaman di areal tanah seluas 7 ribu meter persegi, pada tahap awal atau saat pandemic covid menggila. penanaman pada 17 Oktober 2021, panen berlangsung Juli 2022. Jumlah pohon sekitar 2.160 batang talas. Usaha penanaman di areal yang lain berlangsung pada Desember 2021. Panen berlangsung pada September 2022, dengan jumlah 3.200 batang. “Ada yang sekarang sudah panen, 400 batang. Tenaga kerjanya ibu-ibu, bapak-bapak mengumpulkan dari ladang, lalu membersihkan. Setelah itu, (talas) dibawa ke kota Batang untuk proses selanjutnya,” kata Purnama.
Di tempat berbeda, Utama Kajo dari Komisi Teknis Pangan dan Pertanian, Kamar Dagang Indonesia mengaku terheran-heran dengan serapan pasar talas asal Pontianak, Kalimantan Barat. Pembeli terus serbu talas-talas yang baru tiba di Jakarta, dikirim langsung dari Pontianak. “Mereka terus beli. Kalau kita (supplier talas Pontianak) datang, langsung habis (diserbu pembeli). Kita harus pesan dulu, titip sekian kilogram,” Utama Kajo mengatakan kepada Redaksi.

Talas pontianak dijual orang Pontianak, di Jl. Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Selatan Jakarta Pusat. Talas Pontianak dikirim melalui udara dengan jumlah terbatas. Sementara peminatnya terutama orang orang Pontianak banyak yang semakin suka. Talas Pontianak lebih pulen (empuk) dibanding talas Bogor. Talas Bogor, yang banyak dijual di pinggir-pinggir jalan sampai jalan raya Puncak (kabupaten Bogor, Jawa Barat), bukan lagi talas Bogor yang asli. “Yang banyak dijual sampai Puncak, itu talas Pratama. Produktivitas talas Pratama lebih tinggi daripada talas Bogor. Petaninya lebih untung tanam talas pratama,” kata Utama Kajo.

Talas pratama adalah anak dari talas bogor yang kawin silang dengan talas Suriname. ‘perkawinan’ tidak sebenarnya talas Bogor dan Suriname, ibaratnya ‘selingkuh’. Ada tiga ‘dukun’ yang mengawinkan talas Bogor dan Suriname, sampai menghasilkan Talas Pratama. Mereka adalah peneliti dari IPB Bogor; Made Sri Prana, Tatang Kuswara, Maria Imelda. “Mereka adalah profesor dan ahli pembibitan talas. Talas pratama lebih perlu perhatian dibanding talas Bogor yang tumbuh liar di rawa-rawa yang banyak air, tidak dirawat. Kalau Pratama, lebih bagus, lebih besar, lebih pulen, cepat tumbuh. Banyak orang yang salah, yakin dengan talas Bogor, padahal bukan,” kata Utama Kajo. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *