Kalkulasi nilai investasi budidaya pinang sampai BEP tahun ke-6


Kalkulasi nilai investasi budidaya pinang sampai BEP tahun ke-6

dilaporkan: Setiawan Liu

Ciamis, 16 Juli 2021/Indonesia Media – Perusahaan agribisnis di Ciamis – Pangandaran, PT Mahatma Djaya Saparakanca mengkalkulasi nilai investasi budidaya buah pinang sampai Break Even Point (BEP) atau titik impas, mengingat permintaan pasar dunia baru terpenuhi sekitar 20 persen. “BEP pada tahun ke enam. Karena investor kan pasti berharap uangnya segera kembali,” Direktur PT Mahatma Mumu mengatakan kepada Redaksi.

Biaya penanaman sampai masa tumbuh berlaku umum untuk usaha budidaya semua komoditas termasuk pinang. Biaya penanaman, perawatan untuk pinang biasanya agak mahal pada tahun pertama saja. Selanjutnya, yakni tahun kedua dan ketiga, biaya bisa semakin murah. “Satu pohon butuh biaya Rp 30 ribu per tahun. Tahun selanjutnya, (biaya) bisa semakin berkurang. Tahun pertama, biaya paling besar karena penyiapan lahan, termasuk pemotongan rumput yang sangat banyak, tanah perlu digemburkan dan bibit,” kata Mumu.

Investasi tentunya dibutuhkan, tetapi bukan sesuatu yang mutlak. Masyarakat bergerak serempak menanam pinang tidak semata-mata karena adanya investasi. Tapi kalau ketua kelompok tani bisa memotivasi, mengelola potensi yang ada, petani pasti tergerak menanam. “Misalkan satu orang merawat 100 pohon, harus terus menerus. Tahun ke dua, ke tiga tanam 100 pohon lagi sampai punya banyak. Harus sabar menunggu. Kalau swadaya tani efektif, investor tidak diundang tapi bisa datang dengan sendirinya. Kesadaran setiap kelompok tani, termasuk optimis bahwa komoditasnya menjanjikan,” kata Mumu.

Investor bisa mengakselerasi usaha budidaya. Misalkan awalnya petani menanam 100 pohon, tetapi ada dana lebih, penanaman sampai 200 pohon. Skala produksi massal dengan dana investasi mungkin bisa sampai penanaman satu juta pohon. Untuk lahan di kabupaten Ciamis, Pangandaran masih sangat terbuka. “Land bank terutama di Ciamis, Pangandaran masih sangat terbuka. Tahun kedua, petani hanya menyiram dan pupuk. Tahun kedua, biaya operasional hanya sekitar Rp 10 ribu per tahun. Tahun ketiga, Rp 10 ribu,” kata Mumu. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *