Warga Rusak Kantor Objek Wisata Danau Pauh


Sekelompok warga merusak kantor dan pos retribusi objek wisata Danau Pauh, Desa Pauh, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi menyusul tenggelamnya seorang pengunjung di objek wisata itu. Warga sekitar mengamuk karena menilai pihak pengelola objek wisata tersebut tidak memperdulikan kemanan dan keselamatan pengunjung selama perayaan libur lebaran.

Kapolres Merangin, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Munggaran Kartayuga kepada wartawan di Merangin, Kamis (23/7) menjelaskan, aksi perusakan kantor dan pos retribusi objek wisata Danau Pauh tersebut menyebabkan seluruh kaca kantor pecah. Kemudian dinding kantor dan pos retribusi objek wisata itu juga penuh dengan coretan bernada protes terhadap pengelola Danau Pauh.

“Perusakan sarana objek wisata Danau Pauh dipicu tenggelamnya seorang pengunjung di objek wisata itu ketika menikmati lubur lebaran. Pengunjung tersebut tenggelam ketika mengarungi Danau Pauh bersama keluarga menggunakan rakit bambo. Pengunjung yang menggunakan rakit bambo tersebut tidak dilengkapi sarana keselamatan berupabaju pelampung,”katanya.

Menurut Munggaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Merangin selaku pengelola objek wisata Danau Pauh hingga Kamis (23/7) menutup objek wisata Danau Pauh untuk umum. Pengunjung tidak diperbolehkan masukke kawasan objek wisata itu menyusul tenggelamnya seorang pengunjung dan terjadinya perusakan sarana objek wisata itu.

Dijelaskan, Digo Andika (17), seorang pengunjung yang tenggelam di Danau Pauh, Sabtu (18/7) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal. Jenazah korban ditemukan tim penyelamat, Search and Rescue (SAR) dari Brimob Polda Jambi, Rabu (22/7) sore. Jenazah korban ditemukan mengapung sekitar 300 meter dari lokasi tenggelam. Jenazah korban langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halamnnya, Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Digo Andika (17), warga Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin Jambi tenggelam di Danau Pauh ketika naik rakit bersama teman-temannya mengelilingi danau tersebut Sabtu (18/7). Akibat kehilangan keseimbangan, rakit yang mereka naiki terbalik. Naas bagi Digo Andika. Dia tenggelam karena tidak bisa berenang.

Sementara itu,  Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek Jangkat), Iptu Pol Bambang mengatakan, tenggelamnya pengunjung di Danau Pauh akibat sarana pengamanan pengunjung di objek wisata memang sangat kurang. Sarana rekreasi yang digunakan pengunjung di danau tersebut hanya rakit bambu. Rakit terbut tidak memiliki sarana keselamatan baju pelampung. Kondisi demikian membuat keamanan pengunjung yang menikmati objek wisata itu kurang aman ( SP / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *