SULIYONO, pelaku penyerangan di Gereja St Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman, sempat mengucapkan permintaan maaf kepada para korban seusai melakukan adegan dalam rekonstruksi.
Dia dihadirkan dalam rekonstruksi yang digelar pada Kamis (19/4/2018) pagi. Suliyono tampak mengenakan kaus tahanan berwarna oranye saat melakukan reka adegan. Pria asal Banyuwangi ini mendapat pengawalan ketat dari anggota polisi bersenjata lengkap.
Selain Suliyono, dua orang saksi dan lima korban juga turut hadir dalam rekonstruksi penyerangan Gereja Santa Lidwina. Pada rekonstruksi ini, untuk kali pertama Suliyono bertemu dengan para korban yang dilukainya saat melakukan aksinya, Minggu (11/2/2018).
Hal ini disampaikan oleh Sukiratnasari, Ketua Tim Kuasa Hukum Gereja Santa Lidwina yang juga hadir dalam rekonstruksi.
“Iya tadi (Suliyono) sempat meminta maaf kepada korban,” ujar Sukiratnasari, Kamis (19/4/2018).
Dia menjelaskan, Suliyono meminta maaf kepada dua korban. Permintaan maaf itu diucapkan oleh Suliyono setelah melakukan reka adegan di halaman gereja dan di dalam gereja.
“Setelah reka adegan di luar, mengucapkan maaf ke Pak Parmadi, lalu di dalam gereja ke Pak Yohanes. Memang lirih, tidak keras suaranya,” tutur Sukiratnasari.
Sementara itu, salah satu anggota Tim Kuasa Hukum Gereja Santa Lidwina yang juga turut hadir pada rekonstruksi, Ndaru Supriyono, juga membenarkan jika Suliyono sempat meminta maaf kepada korban.
“Iya tadi meminta maaf. Artinya, ada iktikad baik dari pelaku untuk meminta maaf,” tegasnya. ( Trb / IM )
apakah cukup dengan Minta Maaf ? dan hal ini akan terus terjadi berulang-ulang ? seharusnya di Bui seUmur Hidup dan diwajibkan mengganti kerusakan akibatnya dan kompensasi para Korban demi tegaknya Pancasila Keagamaan