upuk Kimia Unconventional Ubah Pola Tanam, Kepercayaan Petani yang Salah


Pupuk Kimia Unconventional Ubah Pola Tanam, Kepercayaan Petani yang Salah

dilaporkan: Setiawan Liu

Cikarang, 29 Juni 2021/Indonesia Media – Outreach International Bioenergy mengubah pola pikir petani Indonesia terkait dengan penggunaan pupuk kimia, yakni dari conventional menjadi unconventional untuk peningkatan kualitas dan kuantitas bunga dan buah. Selama ini petani conventional menggunakan pupuk kimia 300 kg sampai satu ton, yang sebetulnya (jumlahnya) berlebihan. “Banyak petani percaya More is Better, ini satu kesalahan,” Direktur Outreach International Bioenergy, Elias Tana Moning mengatakan kepada Redaksi.

Penyehat tanaman bekerja sebagai antibodi menangkal dan menyembuhkan penyakit tanaman seperti virus, jamur, pathogen, dan bakteri penyakit. Salah satu fungsinya merangsang keluarganya banyak bunga dan buah. Satu sachet 11 gram dicampur 14 liter air mampu melindungi tanaman padi dari virus RRSV (rice rag stunt virus) yang dibawa dan ditularkan oleh serangga wereng coklat. “Virus bisa ditangkal dan diobati oleh GroAloe yang dibuat dari ekstrak tanaman aloevera atau lidah buaya,” kata Elias Tana Moning.

Satu hektar tanaman padi cukup menggunakan biostimulant ini  sebanyak 500 gram dan pupuk NPK. Gandasil D 1 Kg dan Gandasil B 1 Kg dari perendaman bibit sampai panen dan hasilnya 8 ton/ha, dua kali lipat rata-rata produksi nasional. Organik dibuat dari ekstrak tanaman aloevera. “Cara bekerjanya mirip seperti vaksinasi pada bayi dan anak kecil shg terhindar dari banyak penyakit menular. Saya sedang mengupayakan distributornya terutama GroAloe, biostimulant,” kata pembudidaya jatropha (tanaman jarak)

Biostimulant, hanya 11 gram untuk dicampur di tank 11 liter, bisa melindungi (untuk padi) 2000 meter persegi. Petani tidak perlu mengeluarkan ekstra tenaga seperti memanggul, tapi hanya dengan penyemprotan. Biostimulant bukan ditabur karena bukan granular/bulat-bulatan kecil. Selama ini, kesulitannya pada harga pada tingkat petani relatif mahal. 11 gram seharga Rp 80-100 ribu/sachet. Sachet lebih kecil dibanding kopi yang banyak dijual eceran (28 gram). “Biostimulant hanya 11 gram, tapi hasilnya luar biasa. Pohon mangga disemprot, langsung keluar bunga. Ada beberapa pelanggan yang petani hobi, punya pohon mangga, aplikasi granule. Penanaman 3-4 tahun, tiba-tiba mati. Saya masih usaha penjualan pupuk. Pembelinya hanya petani hobby, bukan untuk food production,” kata pria yang akrab disapa ETM. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *