Univ. Pancasila Terima Bantuan Pengusaha China Rp 7,5M untuk Beasisiswa


Universitas Pancasila (UP) menerima bantuan dari pengusaha asal China, Huang Bo yang notabene Presiden Direktur PT Indochin International, sebesar Rp 7,5 milyar untuk beasiswa mahasiswa berpretasi terbaik. Bantuan tersebut direalisasikan dalam kerangka kerjasama selama 50 tahun. Penerapannya, nilai bantuan tersebut dicairkan secara bertahap setiap tahunnya sebesar Rp 150 juta. PT Indochin, secara tidak langsung juga mewakili House of Indonesia (HI) dan tidak ada keterkaitannya dengan pemerintah China untuk bantuan beasiswa. “Satu kali (bantuan) saja, Alhamdulillah. Tapi ini 50 kali. Semoga, kemakmuran dan keberuntungan akan terus turun kepada Mr. Huang Bo,” Rektor UP Edie Toet Hendratno mengatakan kepada pers.
Edi bersama Huang menanda-tangani MoU (memorandum of understanding) di gedung Rektorat UP, disaksikan oleh ketua Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Agum Gumelar. Edi menegaskan bahwa dana bantuan akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mahasiswa berprestasi. Tetapi tidak tertutup kemungkinan, dana tersebut akan disisihkan sedikit untuk unit kegiatan mahasiswa UP. “Karena ada permintaan pak Agum, sebagai konsultan House of Indonesia untuk membantu kegiatan paduan suara Universitas Pancasila. Mereka (anggota Paduan Suara) sudah berhasil go international. Terakhir, mereka juga berhasil menjadi juara pada acara lomba paduan suara internasional

Huang Bo dan Edi Toet Hendratno secara simbolik memperlihatkan bantuan beasiswa House of Indonesia sebesar Rp 7,5 milyar di gedung Rektorat Universitas Pancasila, Jakarta Selatan

di Thailand.”

HI merupakan lembaga yang pertama kali disahkan oleh Pemerintah Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk China, Imron Cotan yang pertama kali mengesahkan lembaga

President Direktur PT Indochin International (Investasi China) dan konsultan House of Indonesia Agum Gumelar serta Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno pada acara penanda-tanganan kerjasama bantuan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi

tersebut. HI berkomitmen dan berusaha untuk memperkuat hubungan kerjasama bilateral Indonesia-China. Selain layanan untuk bisnis dan perdagangan, HI juga aktif memberi layanan untuk kegiatan pariwisata, pendidikan kepada semua pihak yang punya kepentingan. Beasiswa adalah salah satu langkah nyata dari layanan sektor pendidikan HI. Beasiswa kepada mahasiswa berprestasi merupakan signifikansi dua negara pada masa yang akan datang. “Setiap tahun, kami akan mengirim surat sebagai bentuk pertanggung-jawaban. Ini berkaitan dengan akuntabilitas. Jangan sampai, kita tidak memberi laporan, tapi sudah menerima bantuan.”

Bantuan beasiswa meupakan tindakan penting dan strategis untuk semakin mempererat hubungan persahabatan Indonesia-China. Program beasiswa juga merupakan parallel dengan program kemitraan strategis Indonesia-China yang ditanda-tangani pada tahun 2005 yang lalu. “China juga semakin penting, bukan hanya di Asia tetapi juga dunia. Kita sama-sama punya kepentingan. China juga punya kepentingan dengan Indonesia. Dan beasiswa ini bisa tercapai berkat pak Agum. Karena Mr. Huang adalah teman baik pak Agum. Kalau tidak ada pak Agum, tidak ada Mr. Huang. Dan kebetulan, Mr. Huang jatuh cinta dengan Universitas Pancasila, sampai pada akhirnya berpikir untuk memberi bantuan beasiswa ini.” (Liu)

Foto 1: Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, dan Konsultan House of Indonesia Agum Gumelar menyaksikan penanda-tanganan President Direktur PT Indochin International (Investasi China) Huang Bo untuk kerjasama pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *