Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua terus melakukan aksi teror. Kali ini, mereka membakar dua unit rumah di Kabupaten Puncak, Papua.
“Pada tanggal 13 April 2021 sekitar pukul 12.00 WIT bertempat di bawah ujung landasan Bandara Beoga, Distrik Beoga Kabupaten Puncak, telah terjadi aksi gangguan keamanan (bunyi letusan senjata sebanyak 4 kali) dan pembakaran 2 (dua) unit rumah, pemilik rumah A.n Sdr Junaidi Sulele (Kepala Sekolah SMP N Beoga) dan Sdr Menas Mayau (Anggota DPRD Kab Puncak) yang dilakukan oleh KSB,” kata Perwira Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letkol Laut KH Deni Wahidin dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (13/4).
Deni menjelaskan, sebelum peristiwa itu terjadi, sempat terdengar bunyi letusan senjata sebanyak empat kali. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dikarenakan pemilik rumah tidak berada di tempat kejadian.
“Situasi sampai dengan Pukul 13.30 WIT sudah kondusif dan TNI-Polri masih melaksanakan siaga 1,” ungkapnya.
Dia menerangkan, sebelumnya tercatat 12 kali bentuk nyata kekejaman KKSB terhadap masyarakat sipil atau nonmiliter sejak Januari 2021. Mereka melakukan penembakan, pembunuhan, penyanderaan, dan pembakaran pesawat serta fasilitas publik.
Deni membeberkan daftar kekerasan KKSB terhadap warga sipil. Kekerasan pertama terpantau pada 13 Januari 2021.
“Tanggal 13 Januari 2021, KKSB melakukan pemanahan terhadap Sentot (35 tahun, asal Madiun, terkena panah pada leher sebelah kanan) dan Taperinus (28 tahun, OAP, terkena panah pada bagian dada sebelah kanan) di Jalan Cendrawasih SP 3 Karangsenang, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua (di sekitar bekas kantor GSBJ Timika),” terangnya.
Pada 30 Januari 2021, KKSB melakukan penembakan terhadap warga sipil bernama Boni Bagau di Perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya Papua. Penembakan itu menyebabkan korban meninggal dunia.
Sepekan kemudian atau pada 8 Februari 2021, KKSB melakukan penembakan terhadap masyarakat pendatang asal Makassar bernama Ramli. Penembakan terjadi di kios milik korban di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Selang sehari, pada 9 Februari 2021, KKSB kembali melakukan pembunuhan terhadap masyarakat pendatang atas nama Rusman (41). Pria berprofesi sebagai tukang ojek ini ditembak di Kampung Jenggerpaga, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak. Korban meninggal dunia.
Baru-baru ini, KKSB melancarkan aksi kejinya dengan menembak dua orang guru bernama Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden pada 8 dan 9 April 2021. Penembakan itu terjadi di Yulukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak dan mengakibatkan dua guru itu meninggal dunia.
Pembakaran, Penembakan dan Penyanderaan Pesawat
Deni menambahkan KKSB juga melakukan pembakaran pesawat MAF PK-MAX Jenis Codiak di Kampung Pagamba, Distrik Biandoga Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 6 Januari 2021. Pembakaran ini dilakukan oleh KKSB Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya (KSB wilayah Distrik Sugapa) dan Ayun Zagani (KSB wilayah Distrik Wandai).
Masih di hari yang sama, KKSB melakukan penembakan terhadap Helikopter Bell 407 HP/PK-ZGM milik PT. Sayap Garuda Indah di area Benangin Kampung Tsinga Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua.
Kemudian pada 12 Maret 2021, KKSB melakukan penahanan pesawat Susi Air (Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY) dengan pilot Ian John Terrence Hellyer. Pada saat itu KKSB berjumlah sekitar 30 orang. Mereka berasal dari Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak.
“Tanggal 11 April 2021, KKSB melakukan pembakaran Heli Upmi815 milik PT. Ersa Air yang terparkir ron di Apron Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak,” ungkap Deni.
Selain itu, KKSB juga pernah melakukan pembakaran dan pengerusakan fasilitas publik. Pada 8 Janiuari 2021, KKSB melakukan pembakaran BTS 5 PT. Palapa Ring Timur Telematika di bukit Duagi Wilayah Muara Distrik Mabuggi Kabupaten Puncak, Papua.
Dunia pendidikan juga tidak luput dari aksi teror. KKSB membakar rumah dinas guru dan 3 bangunan sekolah, yakni SD Jambul, SMP 1 dan SMA 1 Beoga Kabupaten Puncak( MDk / IM )
akhir2 ini banyak berita TNI Polri menghancurkan Markas KKB, mengepung KKB dan menyerbu KKB, ternyata itu semua Berita Hoaks semua, kenyataan KKB berhasil Bakar Helikopter, Bakar Rumah Kepala Sekolah dan Anggota DPRD Papua, jadi KKB tetap berjaya sistim Geriliya nya Ampuh tidak bisa dikalahkan oleh semua Pasukan Elite yang dikirim ke Papua