Tebar pesona pelele di tempat pelelangan ikan PIM


 

Tebar pesona pelele di tempat pelelangan ikan PIM

Dilaporkan: Setiawan Liu

 

Jakarta, 26 Januari 2022/Indonesia Media – Ketika Maghrib tiba, suasana pelelangan ikan di Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara mulai kelihatan hiruk pikuk termasuk para pekerja yang lalu lalang mengangkut ikan dengan ember ke truck yang parkir. Para pedagang, pembeli, pengunjung juga menyatu dalam kegiatan pelelangan berbagai jenis ikan terutama hasil tangkapan nelayan. Selain buruh angkut, pedagang, pembeli, ada juga kelompok ‘pelele’ yang mulai standby saat Maghrib sampai sekitar jam 21. Istilah ‘pelele’ mungkin hanya terdengar di PIM, khususnya tempat pelelangan ikan. Pelele di pelelangan PIM, yakni kelompok ibu-ibu muda yang memakelari dan membeli ikan dan dipasarkan kembali di berbagai wilayah terutama Pasar Induk Kramat Jati, Klender, Cililitan (Jakarta Timur), Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Depok dan lain sebagainya. Istilah ‘Pelele’ belum jelas, apakah ada hubungannya dengan jenis ikan lele air tawar, berpatil, badannya licin, bagian mulutnya bersungut, warna punggungnya hitam dan lain sebagainya. Yang pasti kelompok ‘pelele’ adalah ibu-ibu muda yang sebagian besar berasal dari Madura, Jawa Timur. Sebelum beraktivitas, mereka sering duduk-duduk di teras gedung PIM sambil merias wajah dengan blush on, lipstick. Beberapa pelele berparas wajah ayu, dan kadang digoda pedagang atau pembeli laki-laki di PIM. Sebagian tidak menanggapi, mungkin karena sibuk dengan transaksi ikannya. “Kadang ada saja, (laki-laki) pedagang yang tepuk pantat si pelele tersebut. Dia nggak marah, seperti sudah terbiasa. Mungkin, karena penampilan (pelele) juga menarik, menggoda sehingga spontanitas pedagang tepuk pantatnya. Dia (pelele) nggak menanggapi dan terus saja beraktivitas,” kata staf bagian operasional PIM Ahmad Wijayakarta.

 

 

Sama seperti yang diutarakan Erwin, salah seorang pengunjung PIM. Ia mengaku sering beli ikan di pelelangan untuk kebutuhan resto yang dikelolanya di bilangan PIK (Pantai Indah Kapuk) Jakarta Utara. Ia sering melihat beberapa wanita muda pelele berparas wajah ayu khas Madura. Sebagian besar mengenakan kain dan bersepatu boots wanita. “Kondisi pelelangan yang amis, becek berkurang karena ‘pemandangan’ pelele yang tebar pesona. Mereka memakai makeup, mungkin untuk menarik pembeli juga. Saya sering lihat mereka merias dengan lipstick, blush on sebelum beraktivitas,” kata Erwin.

 

 

Nuansa pelele di tengah suasana becek karena timbunan balok es yang terus melumer, dan timbunan ember untuk angkut ikan mungkin hanya ada di tempat pelelangan di PIM Muara Baru. Suasana dimana pedagang dan buruh angkut menggunakan sandal gunung, sandal karet, pelele justru mengenakan sepatu boots dan kait ikat melilit pada pinggangnya. Tumpukan ikan, cumi, udang, kepiting hingga ikan-ikan air tawar seperti gurami, bandeng semakin lengkap dengan penampilan pelele yang tebar pesona di PIM. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *