Surat Pembaca : Peran Pemuka Agama Sebagai Penuntun


Senin lalu, 10 Januari 2011, sejumlah tokoh lintas agama mengkritik kinerja roda pemerintah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tokoh lintas agama membeberkan 18 kebohongan rezim SBY, 9 merupakan kebohongan lama dan 9 lainnya kebohongan baru.

Tokoh agama yang hadir dalam acara itu antara lain, Ahmad Syafii Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Situmorong, Bikkhu Pannyavaro, Mgr D Situmorong, Shalahuddin Wahid, dan I Nyoman Udayana Sangging.

Menyusul kritik dari para tokoh agama kepada Pemerintahan SBY yang dianggap banyak kebohongan ketimbang fakta dalam setahun menjalankan pemerintahannya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan tokoh-tokoh lintas agama. Ini bagian dari komunikasi politik dan juga bagian dari respons Istana mengenai kebutuhan untuk berdialog dan membicarakan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berharap pertemuan antara pemerintah dan para tokoh lintas agama dapat menenteramkan rakyat Indonesia. Untuk itu, agar pertemuan pemerintah dengan para tokoh lintas agama dijadikan ajang dialog bagi sesama anak bangsa yang sama-sama bertanggung jawab terhadap masa depan negara.

Pernyataan sikap sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama yang menyatakan beberapa kebohongan pemerintah diharapkan tidak diartikan sebagai gerakan politis untuk menjatuhkan. Elit politik juga diharapkan tidak mempolitisir pernyataan itu untuk semakin menyudutkan pemerintah demi kepentingan politiknya. Elit politik jangan ada yang membenturkan pemuka agama dengan pemerintah.

Para pemuka agama untuk selalu melakukan tabayun atau meminta penjelasan jika memiliki informasi yang mengganjal dalam hatinya daripada mengajak umat untuk menentang pemimpinnya. Peran pemuka agama sebagai penuntun diharapkan dapat turut aktif dalam memberikan pemahamam akan konsep berpikir untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan. Pemuka agama adalah penjaga moral umat. Terlepas umat itu berkedudukan sebagai orang kaya atau pemimpin. Andai setiap pemuka agama mampu menjaga masing-masing umatnya, tentu kehidupan ini bakal bergerak ke arah yang semakin baik.

Pemerintahan SBY akan berakhir pada tahun 2014, masih ada waktu untuk memperbaiki apa yang kurang dan apa yang belum dilaksanakan. Jadi seandainya apa yang dilaksanakan belum mencapai hasil yang maksimal, bukan berarti telah melakukan kebohongan. Sebab arti kebohongan sendiri apabila berjanji tetapi tidak dilaksanakan sama sekali hingga akhir massa pemerintahan berakhir.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *