Skala Prioritas Pengembangan Sorgum di Way Kanan dengan KUR


Skala Prioritas Pengembangan Sorgum di Way Kanan dengan KUR

dilaporkan: Setiawan Liu

Lampung, 18 Februari 2021/Indonesia Media – Indonesia Cerdas Desa (ICD) Forum Lampung menentukan skala prioritas pengembangan produk sorgum khususnya di kabupaten Way Kanan, yakni kredit perbankan termasuk program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Penerima KUR yang diprioritaskan Pemerintah Pusat antara lain gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan koperasi. “Kelompok tani, pengurus koperasi pada tingkat kecamatan di cover KUR. Pembiayaan usaha tani dengan pemberdayaan Poktan (Kelompok Tani), jangan dulu dengan jalur organisasi seperti ICD. Karena (organisasi) tentu butuh biaya operasional,” Koordinator ICD Lampung Muhammad Yani mengatakan kepada Redaksi.

Kemudahaan akses KUR menjadi salah satu target Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pembiayaan. Karena itu, nantinya pengajuan dan penyaluran KUR akan bisa melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di tingkat kecamatan. Hal ini juga untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional, yang didengungkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu yang lalu. “Organisasi seperti ICD pada level kepengurusan Kabupaten bisa berkembang kalau usaha pertanian dimulai dari tingkat kecamatan, kampung. Sehingga dana awal usaha penanaman sorgum di Way Kanan juga dengan akses Poktan, Koperasi. Kalau sudah jalan dengan dukungan KUR, (poktan) akan mandiri,” kata Muhammad Yani.

Kabupaten Way Kanan memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 240 kecamatan atau kampung. Selama ini ada tiga kecamatan yang terus intens memproduksi sorgum. Tiga kecamatan tersebut setara dengan 10 ribu hektar lahan tanam sorgum. Program KUR tahun 2020 juga terus diperbaiki, sehingga serapannya terus meningkat dari tahun ke tahun. “(pelaksanaan) KUR tahun 2020, pelaksanaannya tidak seiring program pemerintah pusat. Petani diwajibkan meninggalkan atau dengan sertifikat tanah. Tahun 2021 ini, Insya Allah, tidak ada lagi jaminan sertifikat. Sebaliknya ketua Gapoktan, Koperasi atau kepala kampung yang menjamin. Saya yakin petani sorgum khususnya di Way Kanan tertarik dengan KUR 2021, dan serapan semakin meningkat,” kata Muhammad Yani.

Kredit Modal Kerja dengan batas atas kredit hingga Rp 500 juta diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi dengan bisnis produktif yang akan mendapat jaminan dari Perusahaan Penjamin. UMKM lokal di Way Kanan meningkatkan olahan sorgum terutama untuk tepung, silase (batang sorgum dimanfaatkan untuk pakan ternak), beras, bakery, gula semut. “Kami belum sampai ekspor, dan nggak mau muluk-muluk juga. Karena serapan pasar dalam negeri juga bagus, termasuk melalui retailers seperti Indomaret dan (belanja) online di kota-kota besar seperti Jakarta,” tegas Muhammad Yani. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *