Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) membentuk Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TRBN) guna mengawasi kinerja pegawai negeri sipil (PNS). Prof Tjipta Lesmana menjadi salah satu anggota dari tim independen tersebut.
Saat rapat dengan MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, Tjipta mengeluhkan masih bobroknya birokrasi di dalam negeri. Ia pun menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok salah langkah dengan mengambil kebijakan lelang jabatan.
“Ahok ini bego Pak. Dia pikir hebat lelang lelang (jabatan),” ujar Tjipta saat rapat dengan Menteri Yuddy di Kantor KemenPAN-RB, Jakarta Selatan, Senin (2/11/15).
Menurut dia, dengan lelang jabatan malah hanya membuat satu jabatan digawangi dengan orang yang tidak kompeten.
“Kasubdit Kependudukan bilang sama saya kalau Ahok bangga sekali pakai lelang jabatan, padahal kacau pak,” tuturnya.
“Itu Kepala Sudin Kependudukan waktu saya masuk ke (ruangan) kasubdit dia duduk bengong pak. Entah bagaimana seleksinya dia bekas guru,” tuturnya.
Melihat si kasubdit yang terduduk diam, lantas Tjipta pun menangkap sinyal kebingungan yang tengah dialaminya.
“Dia duduk bengong. Apa artinya bengong, dia enggak ngerti apa-apa. Kasubdit itu ngomong sama saya terus bolak balik diminta pendapat sana sini. Dia enggak ngerti pak,” bebernya.
Ia pun menuding jika fenomena tersebut banyak terjadi pada pejabat hasil lelang jabatan. “Kejadian begini banyak pak. Masuk di lelang dia enggak ngerti apa apa,” tandasnya.
Mendengar hal itu, Menteri Yuddy pun meminta seorang notulen untuk menulis masukan dari Tjipta Lesmana. “Ini ada notulensinya kan. Notulen tolong itu dicatat ya,” ujarnya.( Ilm tlrn / IM )