Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan motifnya untuk terjun di dunia politik. Menurut Ahok, orang melihatnya begitu bernafsu dengan kedudukan di dunia politik. Padahal nyatanya tidak demikian.
“Orang bilang ambisi politik, saya terjemahin kaya gini, apa beda saya dengan politis umumnya. Kalau ambisi saya politik maka ketika kamu naik kamu akan mempertahankan kursi kamu selama-lamanya,” kata Ahok dalam acara peluncuran bukunya dengan judul Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologis Ahok Selama di Mako Brimob di Gedung Tempo Institute, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Ahok menyebutkan, perilaku semacam itu disebut dengan ambisi politik. Namun jika tujuan terjun dalam panggung politik adalah demi memperjuangkan kebenaran, keadilan dan perikemanusiaan, maka itu kata Ahok bukanlah ambisi.
“Pejabat bukan pejabat kelakuannya sama kok. Karena saya tidak menginginkan sebuah jabatan. Saya menginginkan ketika pelanggaran terjadi saya turut memperjuangkan itu,” tegas dia.
Kendati begitu, Ahok tidak menampik jika dirinya memang ditakdirkan menjadi Presiden Republik Indonesia. Menurut dia, jika dengan jalan memperjuangkan kebenaran itu ia bisa menjadi presiden maka itu hanya akibat, bukan tujuan utamanya.
“Kalu memperjuangkan itu (kebenaran) eksesnya menjadi presiden, itu hanya ekses. Bukan saya mengincar kursi presiden,” kata dia.
“Nah mungkin nggak saya menjadi presiden? Pasti, mungkin dong, kan saya Presiden Direktur,” Ahok berseloroh diikuti gelak tawa penonton ( Mdk / IM )
Ahok. jika di LN gak mungkin seseorang menjadi Presiden atau Calon Presiden sekalipun, gak tahu kalau di Indonesia ada keringanan Peraturan