Sengketa Perbatasan Berakhir Damai, RI-Malaysia Siap Tukar Tahanan


BATU AMPAR – Sengketa perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di perairan Tanjung Berakit, Bintan, yang kini memanas bakal berakhir damai. Hal itu terjadi setelah pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk membebaskan para tahanan di kedua negara.

Malaysia mau melepaskan tiga staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Batam yang disandera sejak Jumat malam (13/8). Sebagai gantinya, tujuh nelayan negeri jiran tersebut yang ditangkap DKP dan Ditpolair Polda Kepri pada hari yang sama juga dibebaskan. Hanya, belum dipastikan jadwal pembebasan para tahanan itu karena masih menunggu pembahasan antara pemerintah kedua negara.

Menurut Kapolda Kepri Brigjen Pol Pudji Hartanto Iskandar, pembicaraan tukar tahanan itu berjalan cukup alot sejak dua hari lalu. ”Tapi, hasil diplomasi kedua negara sangat positif. Akan ada saling tukar tahanan. Untuk jelasnya, tanyakan ke DKP,” ujarnya kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) kemarin sore (16/8).

Direktur Polair Polda Kepri AKBP Yassin Kosasih menyatakan, pihaknya memang telah mendapat konfirmasi secara langsung dari staf Konjen RI di Johor Bahru, Malaysia, Bambang Hiendrasto bahwa dua pihak (RI-Malaysia) telah sepakat untuk saling membebaskan para tahanan tersebut.

”Betul, Pak Bambang mengatakan akan terjadi barter tahanan masing-masing,” ujar Yassin setelah reka ulang dan olah TKP (tempat kejadian perkara) penangkapan tiga staf DKP Batam itu di Pelabuhan Batu Ampar kemarin.

Tiga warga Indonesia yang akan dibebaskan tersebut adalah Asriadi, 40; Erwan, 37; dan Seivo Grevo Wewengkang, 26. Mereka ditangkap Polis Marin atau Marine Police Malaysia (MPM) sekitar dua jam setelah kapal Dolphin 05 milik DKP berpatroli pukul 21.15 Jumat lalu. Saat itu, kapal patroli DKP memergoki lima kapal nelayan Malaysia mencuri ikan (illegal fishing) di perairan Indonesia atau tepatnya di perairan Tanjung Berakit.

Saat ini, tiga staf DKP itu berada di Johor Bahru, Malaysia, menunggu dipulangkan ke Batam setelah proses diplomasi dua negara tuntas. Sebelumnya, mereka diperiksa di Pengerang, wilayah ujung bagian tenggara Johor atau sekitar 120 km dari Kota Johor Bahru.

Ketua Satker PSDKP (Pengawasan Sum­ber Daya Kelautan dan Perikanan) Batam Yulisbar menjelaskan bahwa negosiasi pemulangan tiga stafnya masih berlangsung. Ada tiga pejabat DKP yang melakukan lobi di Malaysia. Yakni, Direktur Sum­ber Daya Kelautan dan Perikanan Happy Simanjuntak, Direktur Penanganan Pelanggaran Dinas Kelautan dan Perikanan Nugroho Aji, serta Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Batam Suhartini. ”Lobi soal barter tahanan itu masih berlanjut,” ujar Yulisbar

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *