Ramadhan: Kenapa SBY Disalahkan Terus?


Semua tudingan dinilai salah alamat. Bahkan, Pohan menuduh ada unsur sengaja.

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan gelisah, mengapa Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono selalu dikaitkan dengan berbagai kasus. Pohan mempertanyakan, mengapa pula SBY terus disalahkan?

‎”Belakangan ini banyak politisi kebelet politik. Mereka serang dan lecehkan Presiden SBY di depan umum. Baik atas nama diskusi, sarasehan, kumpul-kumpul politik dan sebagainya. Atau juga statement-statementpolitik di media massa,” kata Ramadhan Pohan .

Menurut Pohan, kelompok-kelompok itu terus fokus menyerang dan memojokkan Presiden untuk kasus-kasus yang bukan urusan SBY. Seperti kasus yang mendera mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Pohan juga menyebut juga kasus lain yang melulu menyebut nama SBY yakni, kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi. Begitu pula dengan kasus Bank Century.

“Apa urusan kasus Nazar dengan Pak SBY? Itu kewenangan KPK? Kami patuh pada aturan hukum. Lalu, kasus Surat Palsu MK juga, kenapa Pak SBY dipojokkan? Begitu pula soal Bank Century, mereka menuding terus. Bukannya parlemen sudah berikan rekomendasi ke penegak hukum? Kenapa SBY yang disalahkan?” tanya Pohan.

Menurut Pohan yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini, semua tudingan itu salah alamat. Bahkan, Pohan menuduh ada niatan atau unsur kesengajaan untuk memprovokasi dari kubu tertentu soal ini.

“Mereka tak melihat celah rasional untuk jatuhkan Presiden. Akhirnya menuding membabi-buta. Entah presiden dipojokkan ini-itu atau dituding konspirasi ini-itu, atau bahkan dibilang berbohong,” kata dia.

Presiden SBY sendiri pernah menanggapi soal tudingan-tudingan yang ditujukan kepadanya. SBY merasa perlu meluruskan pemberitaan media massa mengenai pertemuannya dengan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang kini menjabat sebagai Managing Director World Bank, pada Selasa, 8 November 2011.

SBY mengaku terusik saat stafnya melaporkan ada media massa yang menuding pertemuan itu dalam rangka konspirasi kasus Century.

“Konon di sebuah televisi, saya memang tak melihat langsung, kalau memang benar, disebut bahwa pertemuan itu dalam rangka konspirasi Century. Saya sebut ini ada yang tidak waras,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memimpin sidang kabinet terbatas di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu, 9 November 2011 lalu.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *