Progressive Buddhist Association dan Silahturami ke Konjen RI


Minggu pertama di USA, tepatnya di Ontario CA, dengan acara yang begitu padat, perbedaan waktu, perubahan cuaca, membuat Bhante Cittagutto Thera kurang enak badan. Minggu kedua dilewati lebih banyak pada pembinaan diri Bhante sendiri. Kalau di Indonesia Bhante tidak mempunyai waktu untuk membaca, kesempatan ini dipakai Bhante untuk membaca. Tentu saja di samping jadwal rutin sebagai seorang Bhikkhu untuk bermeditasi rutin dan membaca parrita. Bhante mempersiapkan diri dengan memberi kesempatan kepada umat dan para simpatisan untuk dapat berdiskusi dan latihan meditasi setiap hari Rabu dan Jumat jam 7.30 sore sampai selesai.

Untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama umat, bersamaan dengan perpisahan dengan salah seorang pengurus DhammaCakraTra (DCT) yang akan kembali Indonesia dalam waktu yang lama, pada tanggal 19 Juli 2014, diadakan makan siang bersama di Luxe Buffet Ontario. Dengan dihadiri oleh lebih dari 50 orang member dan simpatisan, acara perpisahan Sdri. Susli berjalan dengan meriah. Kita kehilangan salah satu pengurus DCT yang penuh dedikasi. Di mana ada pertemuan pasti ada perpisahan, Semoga Susli dan keluarga sehat dan sukses di Indonesia, dan selalu welcome bila ingin kembali ke California.

Menambah wawasan dan pengalaman akan sangat bermanfaat.  Pada kesempatan ini, sesudah makan siang bersama, kami menuju Temple/Vihara Burma/Myanmar yang berlokasi di Azusa, Progressive Buddhist Association.  Disambut dengan ramah oleh Ven. Bhante U. Nyanawara, beliau sendiri mengantar BhanteCittagutto beserta rombongan mengelilingi Vihara tsb sambil menerangkan dan menceritakan segala sesuatunya dengan penuh kekocakan tetapi tetap serius, termasuk sejarah pohon Bodhi yang didapat langsung dari India, Bodgaya.

8 lambang hari, berdasarkan mata angin, dan tentu saja tak lupa miniatur Shwedagon yang sangatterkenal. Shwedagon (nama resmi: Shwedagon Zedi Daw), juga dikenal dengan julukan Pagoda Emas, adalah sebuah stupa atau pagoda setinggi 98 meter (321,5 kaki) yang berlapis emas dan terletak di Yangon, Myanmar. Pagoda ini terletak di bagian barat Danau Kandawgyi, di bukit Singuttara, dan mendominasipemandangan kota Yangon. Stupa buddhis ini adalah yang paling suci bagi bangsa Birma karena menyimpan relik Buddha, yaitu tongkat Kakusandha, saringan air Konagamana, sepotong jubah Kassapa, dan delapan helai rambut Siddhartha Gautama, Buddha historis.

Kesan Bhante Cittaguto, di manapun perkembangan agama Buddha sama saja. Dimulai dari kecil, terus berkembang menjadi besar. Dalam perjalanan perkembangannya itu, pasti menghadapi kesulitan-kesulitan atau sandungan-sandungan, dengan demikian kita berusaha untuk berbuat yang lebih baik lagi. Sadhu Bhante.  Mudah-mudahan DCT dapat maju dan berkembang seperti itu.

Sesudah dari Progressive Buddhist Association, kami mengunjungi Dhammakaya Temple, yang berlokasi sangat berdekatan. Temple atau Vihara atau Wat ini berlatar belakang Thai. Kami sempat melakukan meditasi bersama selama 10 menit di ruang meditasi.

Pada kesempatan yang baik ini juga dipergunakan sebaik-baiknya oleh umat yang kebetulan memasuki rumah baru. Pemberkatan rumah dilakukan dengan secara Buddhis, pembacaan paritta dan pemercikan air. Meskipun kurang enak badan, Bhante Cittagutto tetap menjalankan tugasnya melayani umat. Dan beliau merasa bahwa pengobatan traditional adalah cocok buat beliau. Ayodya Thai Hollistic, dengan dua kali terapi telah membuat Bhante sehat kembali, pilek hilang dan pegel-pegel pun hilang.

Apabila air keruh, apakah anda bisa melihat dengan baik? Tentu tidak.  Kita bisa melihat dengan baik apabila air jernih dan tenang.  Demikian juga dengan pikiran kita. Apabila pikiran kita kacau, ragu, takut, iri, dengki, penuh dengan kebencian, penuh dengan kemelekatan, maka kita tidak dapat melihat, tidak dapat memahami dengan baik.  Bagaimana caranya membuat pikiran kita menjadi jernih? Bagaimana caranya membuat pikiran kita menjadi tenang?  Meditasi. 

Dengan latihan meditasi, maka berangsur-angsur kita bisa berusaha mencoba menjernihkan, menenangkan pikiran kita.  Demikianlah topik Dhammadesana, pembabaran Dhamma, pada kebaktian yang kedua. Beliau menjelaskan cara-cara/teknik-teknik bermeditasi, dengan memfokuskan pada salah satu objek. Dan biasanya objek yang sering dipakai dan selalu ada dan tersedia adalah pernafasan  kita sendiri, anapanasati. 

Bhante Cittagutto, selalu ingin mengadakan pendekatan, bersosialisasi, sesuai dengan misinya sebagai guru, pembimbing umat, mengajarkan dan memberi contoh. Dengan inisiatif beliau, kita menghadiri open house dari Konsulat Jendral RI di Los Angeles untuk bersilatuhrami menyambut Idul Fitri.  Acting Konjen, Ibu Sri Wahyuni beserta staff sangat gembira dengan kehadiran seorang Bhikkhu. Demikian juga dengan lintas agama lainnya, Kristen dan Katholik.  Dimana juga secara kebetulan wakil sekjen MUI sedang berada di LA.

Hidangan khas lebaran, ketupat sayur, rendang, sambel goreng ati, menambah suasana lebaran seperti di tanah air. Sayangnya Bhante tidak dapat menikmatinya karena jam sudah menunjukkan pukul 01:00 siang.
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *