Produsen Briket Arang Jaga Pasokan untuk Shisha, Barbecue      


Produsen Briket Arang Jaga Pasokan untuk Shisha, Barbecue   

 dilaporkan: Setiawan Liu         

Bogor, 19 Maret 2023/Indonesia Media – Perkumpulan Pengusaha Arang Kelapa Indonesia (PERPAKI) mengaku pernah menolak permintaan industri Jepang terhadap briket arang tempurung (batok) kelapa, sebaliknya menganjurkan cangkang sawit sebagai produk biomassa dan pembangkit listrik (power plant). “Nggak mungkin (supply briket tempurung kelapa) ke Jepang untuk kebutuhan power plant mereka. Karena penggunaan dalam jumlah besar. Sementara kami juga berusaha jaga (pasokan briket arang) untuk barbecue, shisha di negara tujuan ekspor,” Asep Mulyana dari PERPAKI mengatakan kepada Redaksi.

Beberapa tahun yang lalu, ada keinginan pihak Jepang menggunakan briket arang untuk power plant. Briket dianggap potensial menggantikan batubara untuk power plant. Tapi beberapa perusahaan produsen briket arang tempurung di Indonesia lebih mengutamakan kebutuhan perusahaan-perusahaan anggota PERPAKI. “Saat itu, saya mengatakan kami (PT TOM Cococha) juga masih kekurangan. (permintaan Jepang) indikasi bahwa peluang pasar (briket arang tempurung kelapa) besar. Prospek bioenergi mengarah pada tempurung kelapa. Kami hanya mencadangkan (briket arang) untuk barbecue, shisha, pemanas ruang,” kata CEO PT TOM Cococha.

Perbandingan antara briket arang dengan batubara untuk power plant, yakni nilai kalori yang lebih tinggi. Kalori tempurung kelapa rata-rata mencapai diatas 7.500 kkal/kg. Sementara nilai kalori batubara hanya 6.000 kkal/kg. Industri tempurung kelapa juga jelas ramah lingkungan. Sehingga PT TOM Cococha mengusung tagline kampanye ‘Save the World by Coconut Charcoal; stop cutting trees for charcoal purpose, and use the coconut charcoal to save our planet.’ Artinya, penyelamatan lingkungan dengan tempurung kelapa sangat efektif. “(kampanye) PT TOM Cococha dan PERPAKI, jelas briket arang ramah lingkungan karena tempurung tidak perlu tebang pohon, merusak hutan. Kami produksi briket arang, (potensi bisnis) dari sektor (pengolahan) kelapa, (hasilnya) luar biasa. Kami tidak bicara dagingnya (kelapa) saja, (bagian) yang paling besar. Dari arang saja, (potensi bisnis) bisa 6-7 triliun per tahun,” kata Asep Mulyana. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *