Asosiasi Penambang Soroti Titik Kritis Kerusuhan GNI


Asosiasi Penambang Soroti Titik Kritis Kerusuhan GNI

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 23 Maret 2023/Indonesia Media – Pendiri Asosiasi Penambang Bumi Pertiwi, Usman Sadikin melihat dua titik kritis kerusuhan PT GNI di kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada pertengahan Januari yang lalu, yakni kecemburuan antara pekerja serta unsur ‘bermain’ dan permainan dalam konteks politik. Permainan tersebut tidak lepas dari uang, strategi, kepentingan ‘aktor’ yang berkompetisi. “Banyak ‘pemain’ yang masuk di tengah kecemburuan antara pekerja local dengan tenaga kerja asing. walaupun sekarang situasi sudah kembali normal,” Usman mengatakan kepada Redaksi.

Serikat pekerja memang menuntut penerapan prosedur K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), upah dan fasilitas kerja yang layak. Mereka memang melihat ada perbedaan fasilitas antara pekerja lokal dan TKA. Pemicu bentrokan antara pekerja, ada yang bisa dibuktikan, serta ada yang tidak bisa dibuktikan. Yang tidak bisa dibuktikan, (yakni) konspirasi internasional. “Saya melihat ada pembiaran (kerusuhan terjadi). Kerusuhan sebetulnya bisa dicegat oleh aparat. Ini fakta, sulit dibuktikan karena (pembuktian) normative,” kata Usman saat ditemui di Sekretariat Barikade 98 di Cikini.

Di sisi lain, sektor pertambangan di Indonesia bisa saja terjadi ‘kutukan’ kalau tidak dikelola dengan baik. Banyak negara yang alami ‘kutukan’ artinya ekonominya babak belur. Beberapa negara sudah mengalami hal tersebut, karena tidak ada regulasi yang efektif dan efisien. Hal ini bisa saja terjadi di Indonesia karena sector pertambangan terus dimanipulasi. Regulasi disalahgunakan, regulasi ditutup-tutupi oleh beberapa kelompok. Ada tujuh kelompok yang terlibat (usaha tambang), sampai sekarang permainan juga tidak jelas. Sektor tambang erat bersinggungan dengan dengan lokasi, IUP (izin usaha pertambangan) lokasi. Lalu turunannya, ranah perizinan angkutan dan penjualan. “Orang tidak sembarang jual. Ada kontraktor pengolah, smelter. Pemerintah terbagi dua, pemerintah pusat dan pemerintah  daerah. Ini juga tidak selesai. Ada TNI Polri. Tokoh masyarakat. Tidak ada yang menjembatani, sehingga ada konflik PT GNI di Morowali Utara. pola konflik, tidak ada keterbukaan,” kata Usman. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *