Pembudidaya briket fokus pada pasar dalam negeri


Pembudidaya briket fokus pada pasar dalam negeri

dilaporkan: Setiawan Liu

Bangka, 14 September 2021/Indonesia Media – Pembudidaya briquette atau briket tempurung (batok) kelapa Indonesia di pulau Bangka, provinsi Bangka Belitung (Babel) masih fokus pada pasar dalam negeri, mengingat factor ketersediaan bahan baku harus terjamin. Selain, upaya menggarap pasar ekspor juga terbentur dengan permodalan petani. “Bahan baku briket dari batok, kayu karet. Mereka (petani) harus beli, sehingga butuh modal. Kecuali punya usaha kopra, ada sisa batok (kelapa), mereka bisa bikin arang,” pembudidaya Jun mengatakan kepada Redaksi.

Kondisi di lapangan, batok kelapa hanya dibakar sampai jadi arang. Petani harus mengatur kadar air, yang idealnya harus di bawah 15 persen. Dengan demikian, batoknya tidak terlalu diguyur air dalam jumlah banyak. “(arang) yang memanfaatkan kayu pohon karet, dibikin lobang, disusun, dibakar dari bawah, ditutup dengan daun-daun, (prosesnya) sampai jadi arang. Ini juga sebagai alternatif,” kata Jun.

PT Perkebunan Nusantara/PTPN karet, biasanya menghasilkan banyak bahan bakunya, yakni batang pohonnya. Beberapa tahun sekali, pohon-pohon karet ditebang untuk peremajaan. Biasanya buyer (pembeli) kayu masih sangat terbatas. Setiap tahun, ada sisa-sisa penebangan dari lahan perkebunan dengan luas sampai ratusan hektar. “(batang pohon karet) bisa dijadikan arang, dengan dibakar. Seperti kami bisa menampung 200-300 ton per bulan,” kata Jun.

Kendala Sekarang ini, ada buyer/produsen mengirim kelapa dalam bentuk utuh ke luar negeri. Hal ini sangat merugikan pembudidaya briket dalam negeri. Karena dari kelapa, (pemanfaatan) menghasilkan tempurung, air, kopra untuk minyak, sabut untuk cocopeat (serabut kelapa olahan) sebagai bahan baku jok mobil mewah seperti Mercy,BMW. “Begitu kelapa diekspor dalam bentuk utuh, pabrik kesusahan. Barang tidak ada. Pemerintah harus bisa mencegah (pengiriman kelapa utuh) karena mematikan usaha lain,” kata Jun.

Sementara pemanfaatan briket untuk instalasi water treatment atau penjernihan air, terutama bagi perusahaan yang menghasilkan limbah. Perusahaan yang menghasilkan banyak limbah cair, (teknisi) melakukan treatment atau penjernihan. “(limbah perusahaan) tidak dibuang ke sungai. Biar aman, perusahaan perlu melakukan treatment dengan bahan arang. Sehingga kadar racun tidak terlalu tinggi, sebelum dibuang,” kata Jun. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *