OBROLAN MALAM # 7 Belajarlah Bahasa….


Dulu di sebuah kerajaan di tanah Skandinavia, ada seorang raja yang
punya gagasan khusus tentang urusan negara dan negerinya. Raja ini
tampaknya sering-sering membuat para pejabat dan pegawainya salah
duga atau bertentangan dengan pikirannya. Ada yang menyebutkan
bahwa rajanya sering berpikiran dan mengambil keputusan yang kon-
traversial. Barangkali bisa diumpamakan seperti pikiran dan keputusan
Gus Dur-nya kita. Terkadang pikirannya sulit diikuti dan sulit diduga.

Ada beberapa pejabattinggi sekitar istana yang ditugaskannya buat be-
lajar bahasa, dengan jangka waktu sekian waktu, dan semua ini demi
tugas negara dan negeri. Sang Raja menugaskan seseorang agar bela-
jar bahasa Jerman. Dan pejabattinggi itu mulailah belajar bahasa itu
dengan tekun dan sungguh-sungguh.

Setelah sampai ke batas waktu, maka pejabattinggi itu melaporkan kepada rajanya. Dan raja memanggil
pejabat itu beserta gurunya sekaligus. Dan raja mengujinya yang disak-
sikan gurunya. Dan sip-lah sudah, okey. Dan pejabat itu diangkat men-
jadi duta besar di Jerman.

Sudah itu sang raja memanggil seseorang lagi. Kepadanya ditugaskan be-
lajar bahasa Perancis. Dengan waktu tertentu serta batas waktu. Maka
pejabat itu dengan sungguh-sungguh belajar bahasa Perancis dengan te-
kun. Setelah gurunya merasa muridnya itu sudah baik bahasa Perancis-
nya, maka melaporlah kedua orang itu kepada sang raja. Dan sang raja
menguji pejabat itu di depan gurunya sekaligus. Dan raja merasa cukup
puas. Okey-lah, sang pejabat bisa lulus. Dan raja mengangkat pejabat
itu buat menjadi dutabesar di Perancis. Betapa pejabat itu merasa
senang
dan berbahagianya.

Dalam pada itu banyak pejabattinggi lainnya, merasa ingin juga
mendapat
tugas dari raja. Belajar bahasa apapun mereka mau, tokh siapa tahu
akan diangkat jadi dutabesar di salah satu negara. Seorang pejabattinggi
yang ambisinya sangat nggak ketulungan, dengan rasa gelisah akhirnya datang
menghadap raja. Dengan terusterang dia mengajukan, ingin ditugaskan
belajar bahasa juga, bahasa apa saja demi buat kebesaran dan kemuliaan
negara,- demikian katanya kepada raja.

Raja yang bijaksana itu tahu benar
watak dan perilaku setiap pejabat dan pegawainya. Dengan senyum penuh
mengerti perasaan sang pejabat yang sangat berambisi itu, raja
mengatakan kepadanya, bahwa belajarlah bahasa Spanyol. Dan pejabat itu dengan
tekun
dan rasa senang tak terkira mempelajari bahasa Spanyol. Dan dengan
mimpi-mimpi yang ada dalam kepalanya. Betapalah dia nanti sekeluarganya
akan ditempatkan entah di Madrid ataukah di Barcelona – Spanyol. Dan
anak-anaknya akan disekolahkan di Spanyol sampai lulus.

Setelah pada waktunya, sang pejabat dan gurunya itu menghadap sang
raja.
Dan raja menguji dan menanyainya dengan selukbeluk ke-Spanyol-an. Okey
dan memang pejabat itu cukup menguasai bahasa Spanyol. Lalu raja
bergerak ke sebuah rak buku, sambil mengambil buku itu.
“Saya sudah mendengar dan menguji kamu. Inilah saya hadiahkan sebuah
buku novel yang paling indah – paling menarik dan tulisan pujangga
Spanyol,
namanya DON QUIXOTE buah karya Miguel de Cervantes y Saavedra.
Kamu akan lebih menikmatinya bila membacanya dalam bahasa aslinya
dari- pada membaca dalam terjemahannya. Berbahagialah kamu dengan kelancara-
ran bahasa Spanyol-mu dapat menikmati Don Quixote dalam aslinya.
Terimalah buku ini dan selamat membaca. Kamu pasti akan merasa sangat puas
dan
sekali lagi – Selamat membaca”.- demikian kara raja.

Pejabat itu pulang dengan rasa beribu perasaan yang aneh dan tentunya
kesal dan kecewa. Sedangkan guru bahasa Spanyol itu membenarkan semua kata
raja, terutama dalam soal isi bacaan Don Kisot itu,- sangat menarik –
sangat
ironis bahkan sarkastis,-

—————-Holland, Maret 03—————–
— End forwarded message —

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *