Masa kontrak jangka menengah, panjang untuk jaga bisnis pemboran minyak 


Masa kontrak jangka menengah, panjang untuk jaga bisnis pemboran minyak 

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 24 September 2022/Indonesia Media – Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) melihat solusi efektif untuk menjaga bisnis tetap jalan, yakni penerapan kontrak kerja dengan jangka waktu menengah – panjang. Masa kontrak dengan jangka waktu singkat akan mempersulit perusahaan, termasuk penyediaan rig untuk pemboran. “Misalkan ada 100 rig, mereka (kontraktor) perlu lagi 50, hal ini susah (pemenuhan). Anggota APMI punya rig, kami standby (menyediakan rig) selama jangka panjang. Tapi kondisi bisnis sedang sulit, banyak perusahaan tidak lagi operasi,” ketua umum APMI Suprijonggo Santoso mengatakan kepada Redaksi.

Rig pengeboran merupakan suatu instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh minyak dan gas bumi. Rig pengeboran sendiri hanya ada dua model yakni bisa di atas tanah (darat/ Onshore) atau di atas laut/lepas pantai (Offshore) tergantung kebutuhan pemakainya. Sementara Presiden RI Joko ‘Jokowi’ Widodo menargetkan lifting minyak mentah sampai posisi 1 juta barrels per day (B/D). Kondisi sekarang, produsen migas nasional masih mengejar 300 B/D. Presiden Jokowi mencanangkan target 1 juta B/D pada 2021 yang lalu. “Sekarang, (produksi) bukannya naik, tapi turun menjadi 500 B/D. tapi kalau pekerjaan dengan kontrak jangka panjang, kami standby untuk rig dan jasa pekerjaan (pemboran),” kata Suprijonggo di sela the 46th IPA Convention & Exhibition di JCC Senayan, Jakarta.

Tahun 2014, terjadi penurunan harga minyak dunia, dari US$100/barrel menjadi US$42. Harga tersebut bertahan sampai tahun 2021. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memerintahkan dan buka ruang negosiasi dengan anggota APMI. Kesepakatan, harga sewa rig untuk pemboran migas harus turun. “Kami turuti, harga turun. Harganya lebih murah karena dampak harga minyak dunia. Tapi perusahaan China masuk dan menawarkan (harga sewa) yang lebih murah lagi. Kita bleeding (berdarah-darah). Anggota APMI mau masuk (tender), kami head to head dengan harga rig murah dari China,” kata Suprijonggo. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *