M E M B E R I L E B I H B A H A G I A D A R I P A D A M E N E R I M A


Memberi merupakan sebuah sikap dan tindakan yang diyakini memiliki arti baik jika dilihat dengan

perspektif religius. “Senang menerima” adalah hal yang lumrah, tetapi “Senang memberi,” adalah hal yang

sulit ditemukan. “Memberi berarti mengubah harta duniawi yang fana menjadi harta yang bernilai kekal.

Pada umumnya orang yang selalu senang menerima saja adalah orang yang bersifat kikir alias pelit.

Mereka jika diminta pertolongannya akan selalu menjawab, “Hidup saya saja belum cukup, bagaimana bisa

menolong atau membantu orang lain.” Ada sebuah kata bijak yang mengatakan,”Berharga tidaknya kehidu-
pan seseorang dapat diukur dengan apa yang ia kejar selama di dunia.” Benar atau tidak salah !!

Memang benar kata-kata bijak itu dan disini ada sebuah kisah seorang yang bernama Daniel Dancer,

salah satu orang Inggris yang terkenal pelit, meninggal pada tanggal 30 September 1794. Ia adalah generasi

ketiga dari orang pelit,sifat pelit kakek dan ayahnya menurun kepadanya. Meskipun memiliki tanah dan pe-
masukan tahunan yang banyak, ia hanya makan sekali dalam sehari. Ia tidur di atas karung dan memakai ba

ju rombeng. Sekali dalam setahun ia membeli baju, itu pun baju bekas. Merasa sayang untuk memakai pe-
nerangan, terkadang ia duduk dalam kegelapan. Ia sangat kuatir orang akan merampoknya, sehingga ia me-
masang perangkap di depan pintu rumahnya serta menaruh penghalang agar rumahnya lebih aman. Jika ke-
luar atau masuk rumah, ia tidak melalui pintu masuk, melainkan memanjat lewat atas dengan menggunakan

tangga. Jika ia pergi, tangga itu akan disembunyikan. Merasa tidak aman untuk menyimpan uang di dalam

rumah, ia selalu mencari tempat yang sepi dan gelap untuk menyembunyikan uangnya. Kadang-kadang ia

menyembunyikan uangnya di bawah tumpukan pupuk.

Pada tahun 1766, saudara perempuannya yang bertugas menjaga serta membersihkan rumahnya, ja-
tuh sakit hingga sekarat. Tetapi ia menolak untuk memanggil dokter dengan berkata, “Mengapa aku harus

memboroskan uangku untuk menghalangi kehendak yang di atas? Jika memang waktunya sudah tiba, tidak

ada seorang pun yang bisa menyelamatkan dia dari kematian.”

Seperti Daniel Dancer, di dunia ini tidak sedikit orang yang memandang uang dan kekayaan seba-
gai sesuatu yang lebih berharga dari segalanya. Begitu berharganya kekayaan tersebut dalam penilaian seba

gian orang, sehingga mereka merasa sayang untuk mengeluarkannya meskipun untuk hal yang sangat pen-
ting. Padahal agama mengajarkan kita untuk tolong-menolong, peduli dan suka memberi. Tetapi di dalam

kehidupan sehari-hari, banyak orang yang kikir alias pelit, yang tangannya selalu tergenggam alias tidak

mau memberi. Memberi adalah tantangan paling berat bagi orang kikir, karena ia berpikir bahwa dengan

memberi, maka hartanya akan berkurang dan jatuh miskin atau rudin. Chinese bilang, “ Boo-Siao lah.!! “

Sadarilah bahwa semua berkat yang kita dapatkan adalah pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa

dan kita bertanggung jawab untuk mengelolanya sesuai kehendakNya. Jika berpatokan pada kebutuhan hi-
dup yang kian hari kian bertambah, maka kita tidak akan pernah bisa memberi. Tetapi kita pasti bisa mem-
beri jika kita memutuskan untuk melakukannya. Di satu sisi kita memang harus belajar hidup hemat, tetapi

hemat tidak sama dengan kikir alias pelit. Orang yang hemat adalah dia yang bisa mengatur uangnya, se-
hingga memungkinkan untuk tetap menjadi berkat dengan memberi, meskipun ia tidak punya uang yang

banyak. Gantikanlah kebiasaan mengharapkan pemberian gratis atau banyak menerima dengan memberi.

Untuk yang terakhir bacalah humor ini agar jangan sampai menjadi seorang yang pelit, kikir,

dan maunya minta melulu serta paling senang dapat yang gratis. Orang yang hidupnya selalu mau meneri-
ma saja, tapi sulit untuk memberi adalah “ Egois “ dengan kata lain “ Mau Nyubit, Tidak Mau Dicubit “

= === ANTON DAN PAPANYA ====

Anton : Pa, apa sih bedanya antara “ Hemat” dan “ Pelit “? Papa : Ya,…tentu saja berbeda. Kalau Papa

beli baju obralan untuk Mama, itu namanya “Pelit.” Suatu hari Anton dan Papanya jalan-jalan ke “ Home

Depot ,” di mana sedang ditawarkan sebuah merk kompor gas yang baru yang katanya dapat menghemat

setengah pemakaian gas. Anton : Pa, kita beli dua aja kompornya. Papa : Lho…koq beli dua….satu saja

kan sudah cukup. Anton : Ya kalau beli dua kan lebih irit Pa. Kalau beli satu bisa irit setengah, jadi kalau

kita beli dua, kita tidak perlu memakai gas, Pa !!!

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “M E M B E R I L E B I H B A H A G I A D A R I P A D A M E N E R I M A

  1. mbah surip
    May 10, 2014 at 7:47 pm

    ditengah hingar bingarnya caci maki,fitnah memfitnah,saling menjelekan tulisan tulisan seperti ini sungguh menyejukan..sebaiknya media media selalu menyediakan ruang utk tulisan seperti ini,,utk pengelola media berhentilah memprovokasi pembaca dg berita2 yg emosional ..anda semua sekarang ini sdg pawai akbar berbondong bondong berjalan menuju kuburan…cepat atau lambat anda semua pasti masuk kdlm kuburan…sadarilah itu..setiap tindakan anda pasti hrs anda tanggung jawabkan..jika anda selalu memfitnah ,memaki,menjelekan sesama,anda akan mendapatkan derita yg tak tertanggungkan setelah kematian anda..berhitunglah dg umur anda..anda pasti mati..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *