B E R B A G A I P E N D A P A T M E G E N A I T U L I S A N S A Y A


Awal mulanya saya mengajukan soal yang dulu pernah lama nyangkut dalam
kepala saya dan lama tertahan mengendap – lalu mulai pada tahun 1979 dan
seterusnya saya kemukakan pikiran saya ini di depan forum diskusi.
Perntanyaan itu adalah : “Banyak mana orang-orang yang melarikan diri –
apakah dari negeri sosialis ke negeri kapitalis – ataukah dari negeri
kapitalis ke negeri sosialis” – ini tema pokoknya. Sudah itu tentulah
berkembang saling hubungan lainnya – termasuk lalu mengapa sebabnya begitu
dan banyak lagi.

Lalu berkembang dengan berbagai tanggapan dan reaksi banyak teman. Ada yang
mengusulkan agar temanya “Apa Sosialisme Punya Hari Depan”? Lalu ada yang
mengusulkan sebaiknya kata sosialisme diganti dengan “Marxisme”. Sejak itu
diskusi dalam berbagai situs dan milist berkembang begitui pesat dan ramai
yang ikut-serta. Sudah tentu karena saya yang pertama melontarkan “bola
panas” – ini istilah seorang teman, sayalah yang paling banyak menerima
kritik – pendapat – pelecehan – menghina – maki-maki dan hujatan. Ada lagi
teman yang minta kepada teman lainnya agar teman itu bisalah bicara dari
hati ke hati kepada si sobron – agar dia jangan lagi nulis yang begituan.
Dalam tulisan itu saya dianggapnya tukang provokasi – saya secara sadar dan
tidak sadar sudah melemahkan usaha pembentukan meunju front persatuan
nasional dan katanya lagi saya adalah seorang yang sudah berkapitulasi –
lariisme – sembunyi dan sebagainya istilah yang keras dan membeling tajam.

Ada lagi yang meremehkan tulisan saya yang OBROLAN MALAM itu atau
CORAT-CORET atau yang lainnya – sebagi tulisan yang samasekali tidak ada
harganya – yang bisa begitu saja dibuang ke keranjang sampah – sangat ringan
– cetek dan bagaikan sangat mudah diterbangkan angin! Kepada semua pendapat
ini atau makian dan hujatan ini – yang betapapun meremehkan saya – saya
sangat memeriksa diri saya. Saya bertermakasih atas semua pendapat itu.
Artinya tulisan saya itu dibaca – diperhatikan – disimak dan itu menghendaki
pemikiran – tenaga-pikir yang tidak begitu saja dikeluarkan.

Saya samasekali tidak marah dan tidak sakit hati. Dalam batin saya – ya
begitu itu kalau mau jadi penulis – kalau mau jadi pengarang. Kalau sedikit
saja lalu marah lalu sakithati lalu juga kembali maki-maki dan menghujat
orang tadi itu – ya sama saja dong! Dan jangan jadi penulis dan jangan jadi
pengarang! Orang yang bersih dari semua kesalahan yang tak ada kesalahannya
samasekali adalah orang yang juga samasekali tidak berbuat apapun! Jadi
pabila kita sudah bertekad berbuat – bekerja dan menghasilkan – pastilah
ada-ada saja kesalahannya. Ini harus saya sadari dan pahami.

Ada lagi begitu membaca tulisan saya – dia hanya berkomentar….”Pantasan
PKI kalah!” Ndak apa-apa, itu pendapat dia bukan? Siapa tahu dia benar? Kan
semua pendapat belum teruji – masih dalam proses. Sebaliknya bagaimanakah
saya setelah membacai begitu banyak berjenis kritikan – hujatan _ peremehan
– penghinaan – menganggap rendah dan sebagainya? Saya tidak pernah menyesali
apa yang sudah saya lakukan – sejak dulu! Tetapi harus selalu introspeksi
diri – hanya jangan mundur. Karena itu saya tidak bisa dipaksa atau dibujuk
lemah lembut agar jangan menulis agar jangan mengarang lagi – stoplah sudah.
Pabila saya mu menulis ya menulis kapan saja dan tentang apa saja – tak ada
pembatasan – dan pabila saya mau berhenti – ya berhenti bukan karena
larangan atau paksaan dan bukan pula karena bujukan. Tetapi semua apa yang
sudah teman-teman timpakan kepada saya – saya membacainya saya
memperhatikannya dan saya samasekali tidak sakit hati – teruskanlah –
sebagaimana sayapun akan terus kalau merasa saya harus terus dan akan
berhenti kalau saya merasa saya mau berhenti – bebas – bebas berpikir dan
bebas bertindak – tapi sekali-kali jangan menyakiti hati orang lain,-

———————————————————

Paris,- 5 April 06,-

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *