GGP Optimis Pencapaian Target Ekspor Hortikultura dengan 2 Prioritas Solusi


GGP Optimis Pencapaian Target Ekspor Hortikultura dengan 2 Prioritas Solusi

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 16 Juli 2021/Indonesia Media – Produsen makanan dan komoditas perkebunan swasta nasional Indonesia GGP optimis dengan target ekspor produk hortikultura sampai 30 persen, asalkan Pemerintah Indonesia menentukan skala prioritas pada setiap perundingan perdagangan internasional. Dua prioritas, yakni ekspor nanas segar ke Tiongkok dan penghapusan diskriminasi tariff bea masuk ke pasar Eropah. “Perundingan terkait tariff bea masuk nanas kaleng Indonesia ke Eropa harus menjadi prioritas untuk solusi. Tarif yang dikenakan sebesar 16 persen. Sedang produk yang sama dari Philippine, bea masuknya nol persen,” Direktur PT. Great Giant Pineapple (GGP) Welly Soegiono mengatakan kepada Redaksi.

Ekspor nanas segar ke Tiongkok juga sangat prospektif, tetapi kendalanya juga pada proses perundingan. Import protocol yang diterapkan Tiongkok belum direspons secara maksimal. Perundingan masih berjalan dan protocol belum final. Pemerintah Indonesia dan Tiongkok berunding, tapi pelaku usaha seperti GGP tidak dilibatkan. “Kami tidak pernah dilibatkan pada setiap perundingan. Ini yang menjadi weakness. Mungkin hanya KADIN (kamar dagang dan industri) Indonesia yang dilibatkan. Pelaku usaha seperti GGP tidak pernah diajak bicara secara langsung,” kata alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).

Nanas kaleng GGP sudah masuk pasar China, tapi nanas segar belum. Perundingan untuk mencapai kesepakatan dan persetujuan antara negara masih samar. Selama ini, tidak ada kejelasan apakah pemerintah Indonesia melalui kementerian perdagangan atau ada lembaga lain yang ikut pada perundingan. “Yang jelas, ada Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan yang berunding. Dulu, pada tahap awal perundingan, pejabat Dirjen (direktur jenderal) nya masih pak Iman Pambagyo. Sekarang pejabatnya sudah ganti, (yakni) pak Djatmiko B. Witjaksono,” kata Welly.

GGP berhasil mengekspor sebanyak 17.000 kontainer nanas kaleng ke sejumlah negara tujuan sepanjang 2019. Jumlah tersebut menghasilkan devisa negara sebesar 240-300 juta US Dolar. GGP memiliki kapasitas produksi 2.500 metrik ton per hari, dengan limbah sebanyak 300 ton yang digunakan untuk pakan ternak sapi dalam upaya penggemukan. “Karena tidak diajak bicara (oleh pemerintah), ada masalah di pasar Tiongkok. Nanas GGP di Tiongkok sempat dipalsukan dan beredar di pasaran. Kami tidak pernah ekspor ke sana. Kami bukan semata-mata mau ekspor ke china, membabi buta (ekspor) lewat Singapura, Malaysia. Kalau mau ekspor ke China,  harus melalui pelabuhan Indonesia terutama Panjang Port (pelabuhan internasional di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung). Dari Tanggamus, ke Bandar Lampung,” kata Welly Soegiono.

GGP memiliki 32 ribu hektar lahan penanaman nanas di kab. Tanggamus, Lampung. Hasilnya, 2500 – 3000 ton panen nanas segar diproses untuk ekspor ke 65 negara. Selain ada pisang yang baru ekspor ke Tiongkok, Middle East, Singapura. Total ekspor nanas mencapai 13 ribu container, terdiri dari yang fresh (segar) 4000 container tahun 2019. Total nilai ekspor mencapai 236 juta US Dolar. Tahun 2020, ketika pandemic covid mendera dunia, ekspor GGP menurun sampai 15 ribu container saja. “Tapi dari sisi devisa meningkat. Hortikultura termasuk industri pangan yang relatif tahan terhadap pandemic. Kami bisa ekspor, harus memiliki sekitar 20. Sekarang ini, baru 18 sertifikasi internasional (dimiliki GGP). Persyaratan sertifikasi ini sebetulnya, kalau bicara pesimis, kita sulit mengekspor. Tapi kalau (bertindak) optimis, ini merupakan challenge (tantangan) untuk meningkatkan kualitas. Produk kami diaudit, termasuk (sertifikasi) Global GAP, Rainforest Alliance, dan berbagai sertifikasi dari Eropah,” kata Welly Soegiono. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *