Gapoktan Tembelang Jombang Desak Dinas Ketahanan Pangan untuk Program PIPL


Gapoktan Tembelang Jombang Desak Dinas Ketahanan Pangan untuk Program PIPL

dilaporkan: Setiawan Liu

Jombang, 11 November 2020/Indonesia Media Dua agenda penting dalam kunjungan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang, Jawa Timur ke salah satu UMKM di kecamatan Tembelang diharapkan sampai dan diterima Pemerintah Pusat, khususnya Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian. Dua agenda tersebut yakni peninjauan kegiatan pengolahan sorgum dan kegiatan magang mahasiswi fakultas teknologi pertanian Universitas Jember (Unej). “Saya berharap, (hasil kunjungan dan peninjauan) Dinas Ketahanan Pangan merekomendasikan kepada Kementerian Pertanian, bahwa sorgum bisa menjadi substitusi tepung terigu. Kami sebagai UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) siap menjadi binaan untuk program PIPL (pengembangan industry pangan local),” Ketua Gapoktan kec. Tembelang Jombang, Ramadlan mengatakan kepada Redaksi.

Industri pengolahan pangan diorientasikan pada bisnis dengan berbasis pada potensi pangan lokal. Hal ini sejalan dengan salah satu strategi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dalam Peraturan Presiden no 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yaitu Pengembangan Bisnis dan Industri Pangan Lokal. “Kami menyampaikan program dan konsep sorgum untuk PIPL kepada Dinas. Kalau mereka menerima, pasti merekomendasikan kepada Kementerian Pertanian. UMKM harus mendapat dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi,” tegas Ramadlan.

Kegiatan pengembangan pangan lokal mencakup dua kegiatan, yaitu Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) dan Pengembangan Pangan Pokok Lokal (P3L) Tahap Pengembangan. Kegiatan PIPL merupakan pengembangan usaha pengolahan pangan lokal dengan skala usaha yang lebih besar dengan fokus untuk menghasilkan bahan baku industri pengolahan pangan berbasis tepung. Sedangkan kegiatan P3L tahap pengembangan merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan P3L tahun 2018. “Kegiatan magang mahasiswi, Nurma dan Siwi juga berorientasi pada pengolahan sorgum. Dari biji (sorgum) menjadi beras, lalu beras menjadi tepung dan tepung menjadi kue, jajanan. Mereka diajak ke kebon sorgum dan melihat langsung proses penanaman, termasuk usia (tanam) sampai panen. Mereka melihat juga proses pengeringan sorgum, singkatnya (magang) hulu sampai hilir. Mereka juga membuat adonan kue berbahan tepung sorgum. Mereka melihat sendiri bahwa sorgum layak menjadi industry pangan local,” kata Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *