Dasar Pemilihan DPR Dipertanyakan


Peneliti ICW, Tama S Langkun

Terkait pemilihan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah digelar Jumat (2/12) kemarin, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S Langkun mempertanyakan dasar atau ukuran yang digunakan anggota dewan untuk memilih empat pimpinan KPK dari delapan calon yang ada.

“DPR harus mejelaskan ke publik dasar yang mereka gunakan dalam memilih. Kami meminta DPR jelaskan itu,” kata Tama, Jumat (2/12) petang.

Jika dibandingkan dengan Panitia Seleksi (Pansel), lanjut Tama, pemilihan yang dilakukan di DPR berbeda jauh. Sebab, Pansel memiliki penilaian dari segi kompetensi, integritas dan kapabilitas dan semuanya dijelaskan dengan mengunakan angka.

Namun, Tama mengatakan hasil pilihan DPR tidak jauh berbeda dari yang diharapkan atau hasil penelusuran ICW. Walaupun, ada beberapa nama yang disayangkan tidak terpilih.

“Saya menyayangkan nama Yunus Husein tidak terpilih. Sebab, jika dilihat dari catatan rekam jejak dia tidak ada masalah. Dia memiliki prestasi yang berhubungan dengan pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor),” ungkap Tama.

Selain itu, Tama juga menyesalkan terpilihnya pimpinan dari unsur Kepolisian dan Kejaksaan. Sebab, akan dipertanyakan komitmen pemberantasan korupsinya. Mengingat, mereka juga anggota Kepolisian dan Kejaksaan.

“Zulkarnaen menurut kita secara integritas ada beberapa sedikit persoalan, yaitu LHKPN tidak rutin dilaporkan. Sehingga, mengindikasikan ketidakseriusan,” ungkap Tama.

Sementara Adnan Pandu Praja, lanjut Tama, memang cenderung tidak memiliki catatan negatif. Tetapi, juga tidak memiliki prestasi maksimal selama bertugas di Kepolisian.

Tetapi Tama mengaku dengan tidak meloloskan calon yang tidak memiliki integritas sudah cukup. Sehingga, pemberantasan korupsi tetap berjalan.

Terkait kinerja pemberantasan korupsi, Tama mengaku sangat berharap dengan komposisi pimpinan baru ini, ke depan pemberantasan korupsi semakin baik. Dengan kata lain, tidak ada lagi kasus-kasus yang mandek. “Namun, masyarakat tidak boleh lepas tangan mengawasi dan memberi,” tegas Tama.

Komisi III DPR RI pada Jumat (2/12), akhirnya resmi memilih empat pimpinan KPK periode 2011-2015. Keempat orang terpilih tersebut adalah Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain dan Bambang Widjojanto.

Abraham Samad memiliki latar  belakang sebagai aktivis anti korupsi dan memiliki gelar Doktor di Bidang Hukum, Adnan Pandu Praja berlatar belakang sebagai komisoner Komisi Kepolisian Nasional, Zulkarnaen memiliki latar belakang sebagai staf ahli Kejaksaan Agung. Sedangkan Bambang Widjojanto berlatar belakang sebagai pengacara dan aktivis anti korupsi. Selanjutnya, keempat pimpinan tersebut bersama Busyro Muqoddas akan memimpin KPK

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *