Abraham Samad
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih, Abraham Samad, diharapkan mampu mengangkat kasus korupsi dengan skala besar, tidak gentar meski diintervensi penguasa maupun elit partai. Jika pola pimpinan lembaga ini masih tetap sama dengan orang sebelumnya maka KPK bisa bernasib sama dengan Polri dan Kejaksaan karena ditinggalkan masyarakat. Kasus itu antara lain, Century, Nunun Nurbaeti dan lainnya.
“Masyarakat masih menaruh harapan besar buat KPK memberantas korupsi tanpa harus melakukan tebang pilih. Selain bisa menyentuh kasus besar, pimpinan KPK terpilih diharapkan berani menyentuh penegak hukum yang korup,” ujar Ketua Masyarakat Anti Korupsi (Marak), Agus Yohanes kepada SP, saat dihubungi dari Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (3/12).
Agus mengatakan, banyak tugas yang harus dilanjutkan pimpinan KPK terpilih nantinya. Dalam mengungkap kasus korupsi besar itu dibutuhkan pemimpin yang benar – benar mempunyai nyali yang sangat besar. Jangan sampai pimpinan KPK nantinya menjadikan lembaga ini sebagai lembaga superbody penguasa maupun elit partai.
“Selama ini, banyak kasus korupsi yang tersendat karena pimpinan lembaga ini tidak bekerja sesuai dengan harapan masyarakat. Alhasil, lembaga yang dulunya diagung – agungkan ini dihujat masyarakat. Saat ini, masyarakat menaruh harapan besar terhadap pimpinan KPK terpilih nantinya. Masyarakat sulit untuk mempercayai Polri dan Kejaksaan dalam memberantas korupsi,” katanya.
Menurutnya, kepercayaan masyarakat menurun terhadap Polri dan Kejaksaan dalam menangani kasus korupsi. Kedua institusi ini juga banyak disorot karena perbuatan oknum – oknum di dalamnya yang juga korup. Oleh karena itu, masyarakat menaruh kepercayaan kepada KPK untuk menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi
Related Posts
