Sudah lama sekali saya dan nyonya ingin mengunjungi kedua kepulauan tersebut. Sebenarnya saya pernah sekali ke Honolulu yang letaknya di Pulau Oahu sewaktu masih bekerja dan dikirim IBM ke Kanada. Trims kepada kumpeni tersebut, karena jauhnya perjalanan maka saya dibayari
ongkos transit dan menginap di tengah perjalanan. Tentu saya pilih hotel yang terletak di Waikiki Beach, Sheraton Waikiki. Karena pergi sendirian, meskipun sudah menikah waktu itu, maka kunjungan tersebut tak terlalu berkesan. Tapi kami berdua belum pernah pergi ke Kepulauan Tahiti yang sama terkenalnya seperti Hawaii kalau bukan lebih keren promosinya. Berkat dua kali menonton dua versi film Mutiny on the Bounty dan The Bounty, termasuk membaca bukunya seputar pemberontakan tersebut maupun nasib para pemberontak kemudian di Pitcairn Island, keinginan
Bang Jeha lebih menggebu-gebu. Siapa yang tidak mau jadi Fletcher Christian yang berhasil mempersunting Maimiti, si puteri kepala suku yang bahenol itu? :-).
Ya, Tahiti menjadi lebih dikenal dunia karena film di atas, Hawaii tak lain tak bukan karena jasa Pak Hoegeng Iman Santoso :-), jendral polisi yang ngamen di dalam acara Hawaiian Seniors di Radio El Shinta. Bos polisi kelahiran Pekalongan itu memang lain dari yang lain, mana ada Kapolri yang mempersilahkan isterinya, zoes Merry menari hula-hula di acara TVRI pakai kutang dari batok kelapa :-). Sejak itu saya semakin bertekad untuk mengajak Cecilia ke Kepulauan Hawaii, apalagi ia samasekelahiran Pekalongan dengan Pak
Hoegeng. Mong-ngomong musik atau lagu, bila Anda segenerasi dengan saya dan senang musik, mestinya pernah mendengar kisah atau lagu Tamoure yang liriknya a.l.:Vini vini vini vana vana vana Tahitian lovers sway Vini vini vini vana vana vana Tamoure, Tahitian lovers dance. Konon lagu itu mendahului acara ML pasangan cowok-cewek Tahiti sebelummereka ke semak-semak dan meneruskan dansanya :-).
Bukan saja kecantikan ceweknya kegantengan cowok kedua kepulauan itu yang merupakan motivasi utama. Tapi tak kurang afdolnya adalah sejarah geologi maupun flora dan fauna mereka yang unik. Ya, Hawaii maupun Tahiti adalah kepulauan yang murni terbentuk karena letusan gunung berapi di jaman purba. Hawaii mulai 30 jutaan tahun lalu, Tahiti sekitar setengah
jutaan, kaga ambil untung 🙂 alias tanya Oom Google kalau mau tahu persisnya. Dengan demikian, karena tidak ada sambungan ke daratan atau jauhnya letak benua Asia maupun Amerika dan Australia dari mereka maka hewan maupun tanamannya banyak yang endemis. Artinya cuma ada atau tumbuh disitu saja. Dpl tidak merupakan hasil impor tapiasli lokal punya :-). Teori evolusi jadinya
berkibaran menggebu di kedua kepulauan tersebut sehingga para naturalis suka mengunjunginya sejak dari jaman Captain Cook. Bila Anda senang mendaki gunung seperti Bang Jeha ketika masih perjaka :-), tahukah Anda bahwa sebetulnya gunung tertinggi di dunia ini bukannya Mount Everest tetapi gunung Mauna Kea yang terletak di Pulau Hawaii dengan ketinggian dari dasarnya di bawah laut menjadi 10 ribu meteran, padahal Everest mah cuma 8800-an? Yah, diukur dari permukaan laut si Kea memang cuma 4200-an meter sih.
Itu cuma satu fakta menarik dan selama hari-hari mendatang, simak serial baru Bang Jeha ini di dalam kunjungannya ke pulau-pulau Oahu, Kauai, Maui dan Hawaii yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Hawaii.
Lalu disambung dengan pulau-pulau Bora Bora, Raiatea, Moorea dan Tahitisendiri, di Kepulauan ya Tahiti. Sejauh ini, perjalanan dari Toronto menuju Honolulu biasa-biasa saja. Kami mampir dulu menginap 3 malam di Los Angeles untuk aklimatisasi, ceile :-). Yakni menyesuaikan jam tubuh dikurangi 3 jam sebab beda Hawaii dengan Toronto, total 6 jam. Tadi pagi, Jum’at 25 Maret kami cabut dari rumah pren kami, Bram dan Elly di Arcadia menuju LAX Airport untuk selanjutnya naik pesawat ke Honolulu dan transfer dengan bis ke cruise ship, Royal Princess yang berlabuh tak jauh dari Sheraton Waikiki. Sekian dulu, sampai kisah mendatang, bai bai lam lekom.(IM)