CMRA Pertimbangkan Rencana Investasi untuk Sokong Jasa Konstruksi Indonesia 


CMRA Pertimbangkan Rencana Investasi untuk Sokong Jasa Konstruksi Indonesia 

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 29 Agustus 2023/Indonesia Media – China Construction Materials Rental Contractor Association (CMRA) tidak menutup kemungkinan berinvestasi di Indonesia untuk menyokong kegiatan dunia usaha kontraktor dan jasa konstruksi, mengingat selama beberapa tahun belakangan ini berbagai proyek termasuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus menjaga ekonomi Indonesia. “Ada rencana untuk investasi di Indonesia, tentunya. Kami juga mengundang GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) untuk bisa kunjungan ke China,” Mr. Li Liang, wakil sekretaris CMRA mengatakan kepada Redaksi.

Pertemuan 15 delegasi CMRA dengan jajaran pengurus Badan Pimpinan Pusat (BPP) GAPENSI, diisi dengan berbagai topik terkait dengan prospek dan potensi jasa konstruksi kedua negara. CMRA sudah berdiri selama 29 tahun. Para anggota CMRA memang lebih banyak usaha terkait dengan penyediaan dan manufacturing scaffolding dan formwork (bekisting). Ada berbagai jenis usaha terkait dengan scaffolding, seperti desain, rental, perbaikan, pelatihan untuk tenaga kerja, dan lain sebagainya. “Pembangunan infrastruktur di China termasuk kereta cepat, adalah hasil karya CMRA. Kami juga sudah sering bekerjasama dengan asosiasi sejenis dari negara Inggris, Amerika, Korea dan lain sebagainya. Kunjungan kami ke Asia Tenggara (Indonesia, Vietnam, Malaysia) bukan sekedar memperkenalkan teknologi scaffolding, tetapi juga buka peluang kerjasama pengembangan usaha,” kata Li Liang.

Sementara itu, Bendahara Umum GAPENSI, Ken Pangestu melihat prospek kerjasama jasa konstruksi, terutama penggunaan scaffolding, formwork teknologi China tetapi perlu dibarengi dengan workshop, pelatihan dan lain sebagainya. Karena metode yang diterapkan CMRA, jelas ada keuntungan dan kekurangannya dibandingkan dengan teknologi scaffolding, formwork asal Indonesia. Walaupun selama ini, berbagai perusahaan kontraktor di Indonesia masih menggunakan scaffolding, formwork konvensional, tetapi masih efektif dan ekonomis. “Anggota GAPENSI selama ini masih menggunakan peralatan secara konvensional. Karena anggota GAPENSI, sebagian besar mengerjakan proyek kelas menengah ke bawah,” Ken Pangestu mengatakan kepada Redaksi.

Terkait dengan prospek usaha kontraktor jasa konstruksi di Indonesia, ada berbagai asosiasi yang menaungi. Masing-masing asosiasi punya kekhususan, seperti tenaga teknik, ahli (insinyur) gedung, ahli (insinyur) jalan raya dan lain sebagainya. Terkait dengan bahan bangunan, ada asosiasi terkait dengan supply dan jasa pekerjaan baja. “Seperti saya yang pernah jadi ketua umum (Indonesian Society of Steel Construction/Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia) periode 2018-2021. Ada beberapa asosiasi. Kalau ISSC spesialis pekerjaan baja. Tapi ada rantai pasok (supply chain) terkait dengan usaha kontraktor jasa konstruksi baja. Ada juga asosiasi heavy equipment, termasuk tower crane, bahan bangunan tertentu, peralatan konstruksi. Sehingga kami mau CMRA juga bisa lebih spesifik metodenya kalau nantinya bekerjasama dengan GAPENSI. Karena CMRA menawarkan teknologi penggunaan scaffolding, formwork untuk bangunan bertingkat tinggi, bahkan sampai 100 (seratus lantai). Sementara anggota kami (GAPENSI) lebih banyak menyasar konstruksi menengah ke bawah, atau bangunan 4 – 6 lantai saja,” kata Ken Pangestu. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *