China Buka Kantor Pertama di Taiwan


TAIPEI–  China membuka kantor pertamanya di Taiwan. China berharap, langkah ini akan meningkatkan pariwisata. Mereka pun menyebutnya sebagai “tonggak sejarah” untuk menandai hubungan yang membaik di antara kedua bekas saingan itu.

Asosiasi Pertukaran Pariwisata Lintas-Selat tak resmi China meluncurkan secara resmi kantornya di Taipei–menurut laporan merupakan yang terbesar di luar daratan–pada acara makan malam di Grand Hotel di ibu kota tersebut. “Ini perkembangan penting dan dapat menjadi tonggak sejarah dalam pertukaran lintas Selat Taiwan,” kata Shao Qiwei, pemimpin Badan Pariwisata Nasional China, pada upacara pembukaan.

Bendera Republik Rakyat Tiongkok

Orang-orang China dari sebagian besar daratan telah diperbolehkan melakukan perjalanan ke Taiwan. Shao menyatakan, Beijing akan segera memperbolehkan enam provinsi lagi untuk terbuka bagi kunjungan ke pulau tersebut. Peristiwa ini berlangsung hari Jumat atau tiga hari setelah Taipei membuka selubung kantor barunya di Beijing untuk pertukaran kali pertama sejak kedua belah pihak terpisah tahun 1949 pada akhir perang saudara.

Pertukaran itu bisa menjadi model panutan pada masa yang akan datang. Demikian menurut Ma Xiaoguang, wakil pemimpin Asosiasi untuk Hubungan Lintas Selat Taiwan, badan setengah resmi China yang mengurusi hubungan dengan Taiwan.”Saya berharap kita dapat bertukar lebih banyak kantor untuk membantu mendorong pembanguan perdamaian,” Ma mengatakan pada upacara yang berlangsung pada hari Jumat tersebut.

Fan Guishan, utusan pariwisata pertama China untuk Taiwan, mengatakan kepada media China di Taipei pekan ini bahwa ia “merasa bangga dan terhormat” ditugaskan untuk jabatan barunya itu. “Saya pernah berharap punya kesempatan untuk mengunjungi Taiwan sebelumnya. Namun, saya tak pernah bermimpi bahwa saya akan menjadi direktur pertama kantor wisata,” katanya seperti dikutip China News Service.

“Saya sangat tergerak dan terharu atas kehangatan masyarakat Taiwan,” ujarnya. Fan dan dua pembantunya datang ke Taipei pada September 2009 untuk persiapan pembukaan kantor yang berada di distrik usaha yang cukup sibuk itu. Menurut Pemerintah Taiwan, pulau tersebut telah menyaksikan pertumbuhan pariwisata yang lebih besar dibanding wilayah di mana pun di tempat lain di Asia tahun lalu berkat pengunjung dari China daratan.

Lebih dari satu juta wisatawan China telah mengunjungi Taiwan sejak 2008, ketika Presiden Ma Ying-jeou yang berkuasa berjanji untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan pariwisata dengan China. Faktor penting meningkatnya jumlah perdagangan dan pariwisata itu ada pada keputusan pemerintah Ma Juli 2008. Ia memutuskan untuk menerima tiga kali lipat kuota harian rata-rata wisawatan China di tengah hubungan yang

Pulau Taiwan

menghangat dengan cepat.Beijing masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, yang menunggu penyatuan kembali. Bahkan, proses penyatuan akan dilakukan dengan “kekuatan” jika perlu.

Langkah kemajuan itu terjadi ketika Taiwan bermaksud menandatangani perjanjian perdagangan besar yang direncanakan bersama China, Juni, dengan mengatakan bahwa Taiwan masih akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan. Namun, beberapa pihak memberi kritik dan peringatan bahwa perjanjian itu akan membuat Taiwan bahkan lebih bergantung lagi pada daratan dan mengurangi kemerdekaan de facto-nya.

Beberapa pengamat mengatakan, pertukaran kantor pariwisata akan meningkatkan hubungan dengan Beijing. Namun ada pula yang tidak sependapat dan menginginkan agar pulau tersebut merdeka. “Ini perkembangan positif dalam hubungan lintas selat dan langkah di arah yang benar. Namun, campur tangan politik dapat terjadi kapan saja,” kata George Tsai, ilmuwan politik Universitas Kebudayaan China.

Partai Kuomintang pimpinan Ma, partai yang berkuasa, akan menghadapi kompetisi hening dari Partai Progresif Demokratik prokemerdekaan dalam pemilihan regional, November.(kompas/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *