Wanita bercadar dilarang kunjungi penjara di Mauritania


NOUAKCHOT – Otoritas penjara Nouakchott mengumumkan, para wanita bercadar di Mauritania tidak diizinkan untuk mengunjungi para tahanan di penjara. Menurut pihak berwenang, langkah ini diambil untuk menjamin keamanan di penjara, tempat sekitar 60 anggota kelompok garis keras ditahan.

Pelarangan itu ditetapkan ketika anggota unit-unit garda nasional digantikan dengan anggota baru. Sementara itu, para pejabat kejaksaan Nouakchott kembali menegaskan komitmen para penegak hukum untuk menjamin pengadilan yang adil bagi semua tersangka dari anggota garis keras yang akan berlangsung pada 16 Mei.

Anggota kelompok garis keras itu diduga kuat memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaeda, yang belakangan ini terlibat bentrokan dengan pihak keamanan setempat. Pihak keamanan pada Februari lalu menembak mati tiga pria bersenjata dan menahan 12 tersangka di bagian timur laut negara itu.

Bentrokan itu terjadi ketika Mauritania dan tetangga-tetangga Saharanya menghadapi peningkatan dalam penyelundupan narkoba yang dipercaya pengamat didukung oleh Al-Qaeda Afrika utara. Kelompok bersenjata itu melakukan perjalanan dalam konvoi kendaraan angkutan darat yang anggotanya mencakup warga Mauritania, Aljazair dan Mali, menurut sumber tersebut.

Militer mengirim pesawat tempur ke tempat bentrokan tersebut dan pesawat itu diduga kembali ke ibukota Noauakchott dengan mengangkut para tersangka. Pihak keamanan tidak menyebutkan apakah kelompok itu terlibat dalam penyelundupan narkoba atau terkait jaringan Al-Qaeda, namun media massa setempat melaporkan bahwa konvoi tersebut mengangkut narkoba.(waspadaonline/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *