Bongkar Dugaan Korupsi Berjamaah, Joko Suryadi Ketakutan dan Minta Perlindungan


 

 

Ada beberapa video yang diunggah Hotman Paris Hutapea ke dalam akun Instagramnya

JOKO Suryadi, pelapor dugaan korupsi massal pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mulai ketakutan.

Ketakutan Joko Suryadi timbul karena hingga saat ini tak satupun lembaga atau institusi yang bersedia memberikan perlindungan terhadap dirinya sebagai saksi atas kasus tersebut.

Bahkan, ketakutan yang menjadi-jadi membuat Joko Suryadi tidak berani pulang ke kampung halamannya.

Oleh karena itu, Joko Suryadi kembali datang ke Kopi Johny pada Selasa (2/10/2018) untuk meminta bantuan kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

“Mohon perlindungan siapa yang ngurusin begini. Dia sudah datang jauh-jauh ke Kopi Johny karena dia sudah lapor di sana ke berbagai aparat hukum terkait tapi semuanya mental. Ditunggu di Kopi johny untuk melindungi saksi,” ujar Hotman Paris Hutapea melalui akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Selasa (2/10/2018).

https://www.instagram.com/p/BoaUwdbHdcM/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=15c706irzc3tf

Pada Minggu (30/9/2018), utusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan akan bertemu dengan Joko Suryadi yang didampingi Hotman Paris Hutapea di Kedai Kopi Johny Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Akan tetapi, pertemuan dengan KPK itu batal lantaran KPK tidak bersedia bertemu di tempat terbuka. Akibatnya, awak media dan Joko Suryadi termasuk Hotman Paris Hutapea akhirnya harus menelan kekecewaan.

“KPK terlalu ramai, nggak berani dia. Padahal kan ada ruangan tertutup yang ada kacanya itu,” tutur Hotman Paris Hutapea memberi penjelasan kepada wartawan saat itu.

Awalnya, Joko Suryadi datang menemui Hotman Paris Hutapea di Kedai Kopi Johny pada Sabtu (29/9/2018) pagi.

Kepada Hotman Paris Hutapea, ia membeberkan bahwa dana Bantuan Sosial (Bansos) Pemkab Serdang Bedagai dihambur-hamburkan oleh para pejabat mulai dari oknum camat, DPRD, Kepala Dinas hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Diduga penggunaan puluhan Milliar Rupiah dana Bansos tersebut tidak tepat sasaran dan digunakan sebagai uang ketok palu APBD Kabupaten Serdang Bedagai.

Selain untuk uang ketok palu, dana bansos itu juga diduga digunakan dalam pembelian sepeda motor Harley Davidson untuk oknum penegak hukum serta biaya Pilkada oleh oknum pejabat daerah.

Ada beberapa video yang diunggah Hotman Paris Hutapea ke dalam akun Instagramnya @hotmanparisofficial.

 

Video 1 :

Salam dari Kopi Joni. Joko Suryadi, Staf Bansos Kantor Bupati Serdang Bedagai membeberkan, dia mengaku ada puluhan miliar uang bansos.

Dia diintimidasi uang itu dipakai untuk uang ketok palu, berbagai oknum DPRD dan oknum BPK di daerah Serdang Bedagai.

KPK dan kejaksaan segera turun. Ini buktinya ada semua.

Puluhan miliar uang bansos habis dipakai oknum pejabat dan DPRD. Sekarang dia yang diintimidasi. Siap jadi colaborator ya?

KPK dan Kejaksaan Sumut haris segera turun, periksa itu!

 

Video 2:

Hotman Paris Hutapea : Saudara Joko Suryadi, Staf Bansos Kantor Bupati Serdang Bedagai. Kamu mengatakan ada puluhan miliar uang bansos yang dipakai untuk membayar oknum pejabat DPRD dan BPK di daerah Serdang Bedagai. Anda mengatakan bahwa, untuk membuat aparat diam, sampai dibelikan motor Harley Davidson. Dibagi ke aparat seperti itu?

Joko Suryadi : Mereka (oknum pejabat) yang memberikan, Pak. Bukan saya.

Hotman Paris Hutapea : Iya, oknum pejabat dari kantor bupati sedang bedagai, membeli motor Harley Davidson kepada oknum aparat penegak hukum agar kasus ini didiamkan. Benar, ya?

Joko Suryadi : Benar, Pak. Informasinya seperti itu.

Hotman Paris Hutapea : Informasinya seperti itu. Karena banyak uang Bansos Pemda Serdang Bedagai sudah habis dibagi-bagi kepada oknum pejabat ya? Kau siap membela ya?

Video 3:

Hotman Paris Hutapea : Joko Suryadi, Staf Bansos Kantor Bupati Serdang Bedagai membawa bukti-bukti. Ini untuk membayar oknum pejabat mana ini? Biaya pilkada, memakai semua uang bansos. Terus mana uang ketok palu untuk DPRD?

 

Joko Suryadi : Ini, Pak!

Hotman Paris Hutapea : Semua pakai uang bansos ini? Terus?

Joko Suryadi : Ini ada catatan lain, Pak. Untuk Kepala Dinas ada, camat-camat juga, Pak!

Hotman Paris Hutapea : Kepala Dinas juga banyak kebagian semuanya? Oknum Camat juga dapat? Waduh ini benar-benar sudah parah!

 

Video 4 :

Halo rekan-rekan saya pimpinan KPK Bapak Saut Situmorang Ibu Basariah minta tolong cepat kerahkan timmu untuk melindungi seorang saksi yang tadi pagi datang ke Kopi Johny, bernama Joko Suryadi yang membeberkan adanya dugaan penyelewengan Rp 10 Milliar lebih Dana Bansos karena dia adalah bendahara saat itu.

Istrinya sudah ketakutan berikut ini saksi dibunuh atau dihilangkan. Sangat-sangat sensitif karena dia lah yang menandatangani pengeluaran uang ini ke berbagai oknum DPRD ke berbagai oknhm pejabat.

Juga kepada Bapak Jaksa Agung tolong turunkan tim kenapa penyelidikan kasus ini tertunda dulu atau hilang begitu saja padahal Joko Suryadi sudah ngasih datanya semua kepada Kejaksaan Tinggi di daerah sana. Ini datanya semuanya. ( Trb / IM )

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Bongkar Dugaan Korupsi Berjamaah, Joko Suryadi Ketakutan dan Minta Perlindungan

  1. Perselingkuhan Intelek
    October 3, 2018 at 12:46 am

    Ganyang Koruptor semua sampai keakar-akarnya sampai ludes bures

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *