BI Rilis Lima Kebijakan Moneter


Bank Indonesia (BI) menerbitkan lima paket kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas makro ekonomi. Salah satunya yaitu untuk meredam nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang bergerak liar sepekan terakhir

Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, mengatakan BI menerbitkan lima kebijakan moneter guna meningkatkan pasokan valuta asing (valas) secara lebih efektif dan dalam rangka pendalaman pasar uang.

Berikut Lima Kebijakan BI:

1. Memperluas jangka waktu Term Deposit Valas yang saat ini 7,14, dan 30 hari menjadi 1 hari hingga 12 bulan. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keragaman tenor penempatan devisa oleh bank umum di Bank Indonesia.

2. BI merelaksasi ketentuan pembelian valas bagi eksportir yang telah melakukan penjualan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi eksportir melakukan pembelian valas dengan menggunakan underlying dokumen penjualan valas.

3. BI menyesuaikan ketentuan transaksi Forex (FX) Swap bank dengan BI yang diperlakukan sebagai pass-on transaksi bank dengan pihak terkait. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan kedalaman transaksi derivatif.

4. BI merelaksasi ketentuan utang luar negeri (ULN), dengan menambah jenis pengecualian ULN jangka pendek bank, berupa girorupiah (VOSTRO) milik bukan penduduk yang menampung dana hasil divestasi yang berasal dari hasil penyertaan langsung, pembelian saham dan obligasi korporasi indonesia serta Surat Berharga Negara (SBN).

Agus menjelaskan, empat kebijakan tersebut akan ditambah lagi dengan satu kebijakan yakni dengan menerbitkan Sertifikat DepositoBank Indonesia (SDBI).

Kebijakan ini untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi perbankan dalam mengelola likuiditas rupiah melalui instrumen yang dapat diperdagangkan, yang pada gilirannya dapat mendorong pendalaman pasar uang.

“Selain itu BI juga akan melakukan pembelian saham atau obligasi korporasi Indonesia serta Surat Berharga Negara (SBN). Kebijakan ini bertujuan mengelola permintaan valas oleh nonresiden tanpa mengurangi aspek kehati-hatian bank dalam melakukan punjaman luar negeri,” ujar Agus, Jumat (23/8/2013).

Agus mengatakan, kebijakan lanjutan BI diharapkan dapat bersinergi dengan paket kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah hari ini. Sinergi kebijakan ini sangat strategis karena selain ditujukan untuk menangani ketidakpastian jangka pendek.

“Diharap pula secara struktural mengatasi ketidakseimbangan eksternal sehingga perekonomian jadi lebih sehat dan sustainable dalam jangka panjang,” katanya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *