Aksi unjuk rasa yang dilakukan aliansi mahasiswa dari BEM se-Kalimantan Selatan Kamis (24/6/2021) berujung bentrok.
Aksi tersebut dilakukan untuk merespon situasi yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka menyuarakkan’Save KPK.
\Massa mahasiswa melakukan demonstrasi di bawah guyuran hujan lebat.
Aksi tersebut sempat memanas saat pendemo ingin bertemu dengan ketua DPRD Provinsi Kalsel, Supian HK, namun tak terpenuhi.
Suasana memanas pasca perwakilan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mundur dari kerumunan.
Hal tersebut membuat mahasiswa kian berteriak lantaran keinginan mereka tak dapat dipenuhi saat itu juga.
Sejurus kemudian, sejumlah mahasiswa kemudian mencoba menyusul si anggota dewan yang otomatis juga akan menerobos barisan polisi yang berjaga dengan atribut lengkap.
Terprovokasi hal tersebut, mahasiswa lainnya kemudian maju dan bentrok berupa aksi saling dorong tak terhindarkan lagi.
Terpaksa, pihak aparat mengambil langkah lanjutan dengan menyemprotkan air dari mobil tanki yang telah disediakan selanjutnya.
Akibatnya, mahasiswa pun berhasil dipukul mundur di mana di saat yang sama, beberapa orang terlihat melemparkan botol air mineral di tengah kerumunan mahasiswa ke arah kerumunan kepolisian.
Penjelasan kapolres
“Mahasiswa inginnya supaya ketua DPRD langsung yang menyampaikan hasil penandatanganan tuntutan mahasiswa (pada demo pertama) kepada Presiden,” beber Kapolresta, perihal kronologi yang terjadi saat aksi berlangsung.
“Ternyata memang yang datang menemui mahasiswa adalah perwakilan dari Komisi I, dan beliau juga berpuasa, karena faktor itu kami minta beliau istirahat,” tambah Rachmat.
Akibat kejadian itulah, menurut Rachmat yang menimbulkan provokasi sehingga aksi dorong terjadi antara mahasiswa dan petugas keamanan.
Bahkan sempat ada lemparan botol air mineral di tengah keributan itu.
Dari kejadian tersebut, baik di pihak mahasiswa dan petugas kepolisian mengalami luka.
Ada empat orang anggota yang terluka, satu di antaranya ada yang mengalami sesak nafas.
“Ada yang luka di bagian kepala, pundaknya geser, kakinya keseleo, dan sudah dirawat ke RS Bhayangkara,” papar Kapolresta.
Sementara itu, ada juga mahasiswa yang diamankan sebanyak 4 orang.
Kepada empat mahasiswa itu, pihak kepolisian turut menyampaikan bahwa tak cuma dari mahasiswa yang mengalami luka-luka, tapi dari polisi juga ada. Keempatnya pun tak ditahan atau diberikan sanksi.
“Kami kembalikan mereka, karena ketua BEMnya minta ke kami,” lanjut Rachmat.
Antisipasi terhadap aksi susulan lainnya, mengingat mahasiswa belum berhasil bertemu dengan Supian HK, Polresta Banjarmasin dipastikan akan kembali menurunkan personel.
Ia juga berpesan kepada para mahasiswa yang melakukan demo.
“Kami ini pihak keamanan, tugasnya mengawal aksi, jadi jangan dipancing,” tutupnya.