Wartawan Rote: Keluarga Kami Diancam Dihabisi


Putra bungsu Dance yang berusia sebulan tewas saat massa beringas menyerang rumahnya.

Dua kali, massa yang beringas menyerang rumah wartawan Rote Ndao News, Dance Henukh di Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Dalam serangan pertama, Minggu 11 Desember 2012 dini hari, korban kehilangan anaknya yang baru berusia sebulan. Gino Novitri Henukh tewas karena syok.

Pada serangan ke dua, Senin dini hari giliran Dance kehilangan rumahnya, yang hangus dibakar massa. “Saya bersama isteri dan anak sulung berhasil selamat dengan melarikan diri ke dalam hutan,” kata dia saat dihubungi VIVAnews, Rabu 14 Desember 2011.

Sebelum penyerangan terjadi, pada hari Sabtu, Dance didatangi beberapa orang, diancam dibunuh. “Orang yang datang mengancam saya kenal, karena kebetulan kami tinggal satu desa. Mereka mengancam akan habisi kami sekeluarga,” kata dia.

Dance lalu melaporkan ancaman ini kepada Polres Rote Ndao, Kasat Reskrim mengirimkan sebuah tim ke lokasi, “Sekembalinya aparat kepolisian, rumah saya diserang.”

Dia menduga, penyerangan terkait dengan pemberitaan tentang dugaan korupsi alokasi dana desa (ADD) serta dugaan korupsi pembangunan rumah transmigrasi lokal senilai Rp3,1 miliar yang pengerjaannya tidak tuntas.

“Selama ini saya tidak punya masalah pribadi dengan para pelaku. Saya menduga, ada keterlibatan oknum aparat desa  karena mereka yang mengelola dana ADD maupun ketersinggungan pengelola proyek pembangunan rumah trasmigrasi lokal. Saya sudah laporkan kasus penyerangan ini ke polisi dan mudah-mudahan aparat bisa menangkap para pelaku,” lanjutnya.

Akibat serangan itu, Dance bersama keluarganya mengungsi ke rumah keluarga untuk mencari perlindungan. “Saya bersama beberapa teman sudah ke polisi untuk melaporkan kejadian ini sekaligus meminta jaminan keamanan,” lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Kapolres Rote Ndao, Ajun Komisaris Besar Polisi Widy Atmono mengaku belum menerima laporan. “Saya tidak tahu ada kasus penyerangan dan pembakaran rumah wartawan yang menewaskan seoarang balita. Coba hubungi Kasat Reskrim Polres karena saya belum menerima laporan,” ujar Kapolres.

Namun, Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Inspektur Satu Faisal Fatsey, yang dihubungi melalui telepon genggamnya berada diluar jangkauan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *