Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melompati pagar rumah penampungan tenaga kerja Indonesia ilegal di Jalan Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 5 November 2014. Di penampungan milik Pelaksana Penempatan TKI Swasta Elkari Makmur Sentosa itu terdapat puluhan wanita yang akan dikirim ke sejumlah negera.
Ia meloncati pagar karena tak sabar menunggu pintu rumah itu dibuka. Insiden ini bermula saat Hanif meminta penjaga rumah untuk diizinkan masuk. Tapi penjaga itu terus berargumentasi dan menghalangi Hanif masuk. “Minta izin dulu ke pemimpin perusahaan,” kata penjaga itu, Rabu, 5 November 2014.
Hanif yang tak sabar berteriak minta dibukakan pintu. Ia pun memperkenalkan diri sebagai menteri dan mengancam akan memaksa masuk. “Ayo buka pintunya! Kalau enggak dibuka, saya akan loncat!” katanya.
Tapi pagar tetap tak dibuka dan petugas pun tetap berkilah belum ada izin pimpinan. Hanif lantas memerintahkan ajudannya membongkar fiber pagar. Lalu, tiba-tiba, ia menaiki jok sepeda motor yang terparkir di depan gerbang rumah dan langsung melompati pagar untuk menerobos masuk.
Bekas pengurus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan akan menutup perusahaan tersebut dan membebaskan TKI yang tersekap di sana. “Saya akan tutup lokasi penampungan ilegal ini. Namun jangan khawatir, kalian akan tetap diberangkatkan ke luar negeri dengan disalurkan melalui perusahaan resmi,” katanya.
Penampungan TKI ilegal ini memang tertutup rapat. Pagarnya ditutupi fiber berwarna biru dan dililit kawat berduri. Pejalan kaki yang melintas tak dapat melihat bagian dalamnya, sehingga tak ada yang tahu keberadaan 43 calon TKI di rumah itu. Papan yang menerangkan bahwa tempat itu adalah penampungan TKI pun tak dapat ditemukan di sekitar rumah.
Setuju sidak, bila Ilegal Penampungan dibubarkan dan di Pidanakan saja
kabinet kerja kerja kerja sidak terus yang menyalahi aturan sikat pidanakan,,