Rencana Ekspor Pinang ke Thailand, India pada September 2021


Rencana Ekspor Pinang ke Thailand, India pada September 2021

dilaporkan: Setiawan Liu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bangka, 20 Maret 2021/Indonesia Media – Perkumpulan Petani Pinang Bangka Belitung/Babel optimis dengan rencana ekspor pada September, atau paling lambat Desember 2021 ke India dan Thailand. Ekspor pinang, kendatipun masih dalam bentuk mentah, tapi sudah dibelah dan dikupas. Pinang juga dijemur sampai kering sehingga kadar air tinggal tiga persen. “Ke depannya, hilirisasi pinang akan tetap diarahkan pada komoditas kopi dan teh. Kulitnya dalam bentuk serabut (melalui proses penggilingan) menjadi pelepah, yang rencana awalnya diekspor ke Malaysia. Tapi hitung-hitungan pengurus Perkumpulan, harganya belum cocok,” Ketua Perkumpulan Petani Pinang Babel, Sinyo mengatakan kepada Redaksi.

Usaha menanam pinang kini tengah menjadi tren dilakukan oleh sebagian penduduk Indonesia khususnya di pulau Sumatera. Potensi dan prospek budidaya pinang diyakini hampir sama dengan kelapa sawit. Wilayah beriklim tropis sebagai tempat yang potensial untuk penanaman pinang. Sebagai di wilayah ini suku udara pada umumnya relatif hangat sehingga tanaman menjadi subur. Sumatera juga habitat asli pinang sehingga penanaman dengan iklim tropisnya tidak membutuhkan biaya mahal. “Kondisi sekarang, (lahan tanam pinang) sudah sekitar 500 hektar di pulau Bangka. Kami, pengurus Perkumpulan masih follow up pendataan untuk Belitung. Karena belum ada contact person (CP) yang bisa bantu Perkumpulan petani pinang di Belitung. Biasanya, kalau sudah ada CP, kami invite pada WhatsApp Group petani,” kata Sinyo.

Para anggota Perkumpulan juga sudah ikut bimbingan teknis dari eksportir pinang. Petani diharapkan menanam pinang sampai rata-rata satu hektar lahan. Angka ideal, yakni satu hektar setara dengan pemuatan 1000 – 1600 batang pinang. Kalau lebih dari 1600 batang, hasilnya kurang bagus. Karena pengaruh intersepsi cahaya matahari, menentukan kualitas pinang yang akan dipanen. Selama ini, ada juga petani pinang menyiasati sinaran matahari secara langsung dengan tanaman pelindung. “Penanaman pinang sudah merata di pulau Bangka, termasuk kabupaten Bangka Barat, Selatan, Induk. Sehingga Perkumpulan petani pinang dibentuk mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan sampai desa-desa,  sudah diakomodasi. Kita akan memberi bimbingan melalui PPL (penyuluh pertanian lapangan) sehingga petani semakin giat tanam pinang,” kata Sinyo. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *