Potensi Wisata Batu Malang Belum Diimbangi Sarana, Prasarana


Potensi Wisata Batu Malang Belum Diimbangi Sarana, Prasarana

dilaporkan: Setiawan Liu

Batu Malang, 10 Desember 2019/Indonesia Media – Himpunan Pramuwisata di Kota Batu, Malang Jawa Timur menilai kebutuhan sarana dan prasarana pengembangan wisata bahari, alam pegunungan harus comprehensive, ibaratnya dari A sampai Z termasuk SDM (sumber daya manusia). Contoh nyata, yakni minimnya infrastruktur jalan dan sarana penunjang lain untuk menuju ke daerah Malang bagian Selatan. Ternyata ada tujuh lokasi pantai eksotis, termasuk Pantai Tiga Warna di Malang bagian selatan. “Infrastruktur pasti (dibutuhkan). Investasi juga masih harus terus digembosi. Tren kunjungan wisatawan ke Batu Malang naik dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Ini tantangan bagi stakeholders pariwisata,” Nanang dari Himpunan Pramuwisata atau tour guide Batu Malang mengatakan kepada Redaksi.

Himpunan juga melihat upaya mengubah atau membangun branding kota Batu bukan perkara mudah. Padahal berbagai identitas Batu Malang sudah sangat melekat dengan kegiatan keseharian manusianya. Identitas kota Batu Malang masih belum lepas dari kegiatan pertanian. Bahkan hasil pertanian juga hanya tertentu saja; tembakau, apel, pisang. “(Keseharian manusia) di Batu Malang sangat mungkin diarahkan pada identitas ‘kota pendidikan’. Karena jumlah universitas terutama milik swasta semakin bertambah. Mahasiswanya juga datang dari berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Bandung. Selain itu, atraksi wisatanya ala Broadway Musicals, Walt Disney (Jatim Park) menyatu dengan keindahan alam pegunungan,” tutur Nanang.

Pemerintah kota Batu Malang seharusnya bisa lebih agresif mengundang investor. Selama ini, pengusaha putra daerah Malang yakni Paul Sastro sudah membangun banyak objek wisata terutama man-made atau buatan manusia. Berbagai atraksi di Museum Angkut, Batu Night Spectacular ala Dufan Ancol, dan lain sebagainya semakin diminati wisatawan. Paul Sastro melalui kelompok usaha Jatim Park juga membangun hotel, kegiatan promosi, mengundang artis dan lain sebagainya. “Tetapi masyarakat di Batu Malang tidak menggantungkan hidup dari sector pariwisata. Mereka masih berkutat pada pertanian. Mereka merasa sudah cukup. Sementara potensinya luar biasa, terutama sejuknya alam pegunungan,” tegas Nanang.

Penciptaan lapangan kerja sangat terbuka melalui sector pariwisata. Kendatipun pabrik rokok Bentoel berlokasi di Malang, tetapi serapan tenaga kerjanya belum maksimal. 4,5 juta jiwa penduduk kota Malang tidak bisa dipaksakan terserap pada kegiatan usaha Bentoel. “Posisi manager juga masih diisi oleh orang asing, termasuk Australia, Amerika. Walaupun Bentoel yang mengakuisisi Philip Morris, tapi fasilitas mewah diberikan kepada expatriate. Ada isu, bahwa expatriate tidak menetap di rumah tapak, melainkan hotel selama dia bekerja di Bentoel. Bisa dibayangkan, berapa biaya yang dikeluarkan hanya untuk akomodasi. Belum lagi fasilitas kendaraan, pendidikan anak-anak dan lain sebagainya,” tutur Nanang

Kalau pemerintah provinsi Jawa Timur berencana untuk re-branding Kota Batu dengan wisata, jumlah tour guide juga harus ditambah. Lima tahu belakangan ini, kegiatan wisata tidak sebanding dengan ketersediaan tour guide.  Jumlah tour guide tersebut tak sebanding dengan kunjungan wisatawan yang mencapai 5 juta orang pada 2018 – 2019. “Himpunan pramuwisata di Indonesia, hanya di Bali yang mewajibkan orang berwisata dengan tour guide nya orang local. Sementara di Jatim, termasuk Batu Malang bebas. Sementara sekitar 2000 (dua ribu) bus wisata per minggu lalu lalang. Kita mencari 500 orang tour guide, belum tentu 500 orang (tersedia). Setiap bulan, tour guide jalan terus. Ini dilemma. Kalau Bali tertata, (pemenuhan kebutuhan tour guide) lebih mudah,” kata Nanang. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *