Polri: Teroris JI Berlatih Tempur di Suriah untuk Lawan Negara dan Aparat


Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pengkaderan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) sudah sangat teragenda rapih. Hal ini dikatakan setelah pihaknya mendapatkan informasi soal adanya 91 kader JI yang dilatih siap tempur, dimana 66 di antaranya sudah dikirim ke Suriah dan beberapa sudah kembali ke Indonesia.

“Mereka (JI) sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh yakni negara dan aparat. Sebagian besar dari mereka juga sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata,” kata Argo dalam keterangannya, Sabtu (19/12).

Kader teroris ini, kata Argo, telah dipersiapkan oleh JI melalui bagian struktur khusus untuk membentuk kader jamaahnya. “Penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso,” ujarnya.

Menurutnya, ada banyak sekali faktor penyebab tumbuhnya radikalisme secara subur di Indonesia. Salah satunya adalah maraknya penyebaran berita bohong atau hoaks.

“Maraknya penyebaran hoaks tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan anti pemerintah makin subur. Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat. Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian,” jelasnya.

Menurutnya, upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda perlu dilibatkan seluruh stakeholder yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi dan keamanan di lingkungan masing-masing. “Ya perlu peran serta semua stakeholder,” ujarnya.

Argo menyebut, Densus 88 antiteror hingga kini terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus. Mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi sampai dilakukan penegakan hukum.

“Spesifiknya, Densus 88 sudah melakukan penegakan hukum terhadap 20 peserta pelatihan JI,” tutupnya.

Tangkap Buronan Bom Bali I

Tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Zulkarnaen (57) di Lampung, yang merupakan buronan kasus bom Bali I.

Zulkarnaen yang memiliki nama alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ini ditangkap di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.

“Telah dilakukan penangkapan tanpa perlawanan terhadap DPO (buronan),” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Sabtu (12/12) malam.

Zulkarnaen merupakan buronan terkait kasus bom Bali I tahun 2001. “Zulkarnain adalah panglima askari Jamaah Islamiyah ketika bom Bali 1,” kata Argo.

Zulkarnaen diduga berperan dalam menyembunyikan Upik Lawangan alias Taufik Bulaga alias Udin. Upik sendiri telah lebih dulu ditangkap Densus 88 di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung pada 23 November 2020.

Selain itu, keterlibatan Zulkarnaen dalam tindak pidana terorisme adalah berperan membuat Unit Khos yang kemudian terlibat bom Bali dan konflik-konflik di Poso dan Ambon. Unit khos diketahui sama seperti special taskforce.

Argo menambahkan terduga teroris asal Sragen, Jawa Tengah ini pernah menempuh pendidikan selama empat semester pada tahun 1982 di Fakultas Biologi sebuah kampus kenamaan di D.I. Yogyakarta. ( MDk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Polri: Teroris JI Berlatih Tempur di Suriah untuk Lawan Negara dan Aparat

  1. Perselingkuhan+Intelek
    December 19, 2020 at 10:29 pm

    makanya seharusnya yang waktu itu kembali dari Suriah langsung masuk penjara dan di adili sebelum mereka beraksi melawan Negara Indonesia sendiri menjadi Teroris dalam Kota Negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *