Pesantren Umar Bin Khattab Satu Ideologi Dengan Abu Bakar Ba’asyir + Menteri Agama, Umar Bin Khattab Sebuah Pengajian Bukan Pesantren


Pengamat teroris Al Chaidar, mengatakan, Pondok Pesantren Umar Bin Khattab yang melarang aparat kepolisian masuk ke pesantren untuk menyelidiki adanya ledakan bom, memiliki satu ideologi dengan Abu Bakar Ba’asyir.

”Walaupun tidak didirikan oleh alumni Pesantren Al Mukmin Ngruki, Pesantren Umar Bin Khattab seideologi dengan Abu Bakar Ba’asyir terutama pandangan tentang jihad,” kata Chaidar.

Menurutnya, bom yang tersimpan di pesantren itu digunakan untuk menyerang aparat kepolisian dan tempat-tempat asing,

”Mereka menganggap polisi banyak menzolimi para mujahidi dan ini perlu diperangi, dan Bali akan menjadi target serangan mereka karena lebih dekat dengan Bima,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pimpinan Pesantren Umar Bin Khattab, Ustad Abrori, ditangkap Densus dari Polda NTB, karena diduga terkait ledakan bom,
Ustad Abrori ditangkap di kediaman orang tuanya di Desa Khananga Kecamatan Bolo, pada Jumat (15/07) sekitar pukul 12.30 WITA.

 

Menteri Agama, Umar Bin Khattab Sebuah Pengajian Bukan

Pesantren

Indonesia- Terkait dengan penangkapan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Umar Bin Khattab, Ustad Abrori, di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Agama Suryadharma Ali, dengan tegas mengatakan, bahwa Umar Bin Khattab, tidak bisa disebut pesantren karena sangat ekslusif dan tidak mau menerima dana dari pemerintah.

”Yang dikatakan Pesantren Umar Bin Khattab hanya sebuah pengajian dan tidak bisa disebut pesantren,” tegas Suryadhama Ali.

Dijelaskannya, alasan dikatakan bukan pesantren, sejak berdiri 2001 sampai sekarang jumlah santrinya hanya 49 orang dan levelnya anak-anak.

”Kalau pesantren, pastinya santrinya banyak, apalagi sudah sejak 2001,” paparnya.

Menurutnya, pengajian yang dipimpin Ustad Abrori itu tempat mendidik ajaran Islam garis keras, karena saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan beberapa bom molotov dan mengajarkan bagaimana melumpuhkan lawan.

”Di tempat itu ditemukan beberapa bom molotov, buku-buku jihad serta mengajarkan melumpuhkan lawan,” ungkap ketua umum PPP itu.

“Pesantren itu mengajarkan Islam dengan perdamaian dan selalu menyatu dengan masyarakat,” pungkasnya

Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Umar Bin Khattab, Ustad Abrori, ditangkap Densus dari Polda NTB, dikediaman orangtuanya di Desa Khananga Kecamatan Bolo, pada Jumat (15/07) sekitar pukul 12.30 WITA, karena diduga terkait ledakan bom yang terjadi di Ponpes Umar Bin Khattab, pada Senin (11/7) sekitar pukul 15.30 WITA, dan menewaskan pengajar santri yang juga bendahara Ponpes, Firdaus.,

Selain Ustad Abrori, polisi sudah menetapkan dua tersangka kepemilikan senjata tajam, yakni RH dan S, yang diamankan saat mengantarkan pemakaman Firdaus.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *